Tak Hanya Whisnu, Ada Puti dan Ipin Dibursa Pilwali Surabaya dari PDIP

Surabaya, Bhirawa
Setelah DPP PDI Perjuangan membuat langkah mengejutkan dengan mengganti Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya, bursa calon wali kota (cawali) pun berubah. Kini tak hanya Whisnu Sakti Buana yang mencuat sebagai calon kuat di tubuh PDIP. Tapi ada figur lain yang dinilai memiliki kapasitas untuk menggantikan Tri Rismaharini sebagai wali kota Surabaya.
Pertanyaannya adalah: siapa penerus Risma?. Menurut Direktur Surabaya Consulting Group (SCG), Didik Prasetiyono, jawaban dari pertanyaan tersebut bisa diketahui dari aspirasi yang dibawa dua kunci penting PDIP di Surabaya, yaitu Risma dan Bambang DH.
Risma dikenal dekat dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Preferensi Risma akan menjadi pertimbangan penting bagi pengambilan keputusan DPP PDIP.
“Siapa yang mendapat approval dari Risma bisa mendapat perhatian DPP PDIP. Demikian pula sebaliknya,” ujarnya.
Adapun Bambang DH, sebagai Ketua DPP PDIP Bidang Pemenangan Pemilu dan walikota Surabaya 2 periode, punya posisi strategis dalam pengambilan keputusan DPP PDIP. Pertimbangan-pertimbangannya juga akan menjadi rujukan bagi Megawati dalam memilih kandidat di Pilwali.
Didik menganalisis sejauh ini ada enam nama kandidat yang berpeluang diusung DPP PDIP. Pertama, Whisnu Sakti. ”Whisnu adalah kandidat internal yang saat ini berada paling atas, baik secara popularitas maupun elektabilitas,” ujarnya.
Kedua, Puti Guntur Sukarno. Cucu Bung Karno ini terpilih dengan 139.794 suara di Dapil DPR RI Jatim 1 (Surabaya-Sidoarjo) yang merupakan modal cukup kuat sebagai kandidat. ”Bila meneruskan tradisi walikota Perempuan, Mbak Puti merupakan kandidat yang bisa menjadi kejutan,” kata Didik.
Ketiga, Armudji. Ketua DPRD Kota Surabaya ini terpilih dengan 136.308 suara di DPRD Jatim Dapil Jatim I (Surabaya). Perolehan itu tertinggi di Dapil Jatim I. ”Pengalaman dan kemampuan elektoral menjadi daya tawar Armudji,” kata Didik.
Keempat, Mochamad Nur Arifin. Kandidat ini akan muncul jika DPP PDIP mempertimbangkan usia sebagai faktor dalam merebut elektoral. ”Bupati Trenggalek ini dikenal dekat dengan elit DPP, berpeluang menjadi kandidat alternatif bila terjadi kebuntuan pada nama-nama yang beredar,” jelasnya.
Kelima dan keenam adalah Hendro Gunawan serta Eri Cahyadi. Keduanya birokrat yang cukup menonjol di Pemkot Surabaya.
”Bila DPP PDIP mempertimbangkan rekam jejak Risma yang sebelumnya juga birokrat, Hendro dan Eri akan menjadi alternatif,” kata Didik. [iib]

Tags: