Tanamkan Sikap Bela Negara, Optimis Mahasiswa Jaga NKRI

Penandatanganan deklarasi Zona Integritas yang diawali oleh Rektor UPN ‘Veteran’ Jatim, Prof Akhmad Fauzi yang diikuti oleh jajaran Dekan dan Wakil Rektor.

Surabaya, Bhirawa
Menumbuhkan sikap bela negara terus dilakukan secara masif oleh Pemerintah utamanya mahasiswa. Sikap kritis yang dimiliki mahasiswa, dinilai penting dalam menguatkan nilai-nilai bela negara.
Diutarakan Dirjen Potensi Kementerian Pertahanan RI, Prof Bondan Tiara Sofyan jika ada lima poin yang ia tekankan dalam memahami nilai-nilai bela negara kepada mahasiswa. Yakni, mencintai Indonesia, mulai dari produknya hingga beragam karya anak bangsa. Kedua, belajar keraa dan berusaha maksimal. “Selama menjadi mahasiswa harus berorganisasi. Karena hal itu merupakan pestanya mahasiswa untuk mewujudkan minat dan bakatnya,” tekan dia kepada ratusan mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional (UPN) “Veteran” Jatim, kemarin (18/12).
Ketiga, lanjut dia, mampu membangun diri memiliki knowlegde, skill, dan moral yang baik. Maksudnya, mampu menjadi pemimpin yang bisa memberikan solusi dan berhati nurani, pandai merasa bukan pandai. Keempat, memiliki karakter dan wawasan kebangsaan yang kuat dan moral yang tinggi untuk mengimbangi. Kecerdasan. Terakhir, menjadi kader muda bela negara yang memahami Bhineka Tunggal Ika sebagai kekayaan bangsa.
“Ini negara besar dan beragam. Mahasiswa ini termasuk generasi muda. Kalau tidak sadar negara ini bhineka ini akan mengancam kedaulatan negara. Tapi saya optimis generasi muda ini akan mampu menerapkan bela negara,” ujar dia.
Rektor UPN “Veteran” Jatim, Prof Akhmad Fauzi menambahkan untuk menumbuhkN jiwa bela negara, kampusnya telah menerapkan dasar bela negara melalui kuliah umum, outbond hingga kuliah kerja nyata.
“Setidaknya selama kuliah mereka wajib mengikuti tiga kali kegiatan bela negara,” imbuhnya.
Selain kuliah umum bela negara, UPN “Veteran” Jatum sebagai perguruan tinggi Badan Layanan Umum (BLU) juga mendeklarasikan diri sebagai kampus yang memasuki Zona Integritas. Yaitu meliputi zona perubahan, zona pelayanan dan akuntabel yang terus pihaknya tingkatkan.
“Hal-hal yang meliputi zona integritas ini terus kita tingkatkan kinerjanya. Baik dalam masyarakat kampus maupun masyrakat luas,” ujar dia.
Pencanangkan diri Zona Integritas ini ditandai dengan scan sidik jari dan tanda tangan para dekan, wakil rektor dan rektor UPN.
Dikatakan Prof Fauzi, diharapakan dengan adanya Zona Integritas akan meningkatkan profesionalitas dan tanggunhjawabnya dalam menjalankan setiap tugas dan fungai yang dimilikinya. Serta terbebas dari perilaku kolusi, korupsi dan nepotisme dalam segala hal. [Ina]

Tags: