Tangkal Radikalisme, Ning Ema Sosialisasikan Empat Pilar Kebangsaan pada Ratusan Santri Tambak Beras

Anggota MPR-RI, Ema Umiyyatul Chusnah saat memberikan sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan kepada ratusan santri Pesantren Al-Wahabiyah, Tambak Beras, Jombang, Sabtu (19/09). (arif yulianto/bhirawa)

Jombang, Bhirawa
Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR-RI) Ema Umiyyatul Chusnah (Ning Ema) mengajak para santri di Santri Yayasan Pendidikan dan Pondok Pesantren Al-Wahabiyah, Tambak Beras, Jombang untuk membekali diri dengan rasa nasionalisme dan wawasan tentang negara. Ning Ema menyampaiakn hal tersebut saat acara Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan di Aula Yayasan Pendidikan dan Pondok Pesantren Al-Wahabiyah, Tambak Beras, Jombang, Sabtu (19/09).

Acara tersebut diikuti sebanyak 150 santri sebagai peserta dan dilaksanakan sesuai Protokol Kesehatan Pandemi Covid-19 yakni dengan ‘Physical Distancing’ (menjaga jarak) antar peserta dan tetap menggunakan masker selama acara berlangsung.

“KH Wahab Hasbullah mencetuskan Ahlul Wathon, Ruhul Wathoniyah, semangat kebangsaan, kemerdekaan, persatuan, identitas nasional. Hubbul Wathan Minal Iman adalah salah satu ide yang digagas oleh Mbah Wahab berdasarkan kajian syarah dari beberapa kitab,” kata Ning Ema.

Ning Ema menambahkan, salah satu musuh terbesar dari Bangsa Indonesia yakni radikalisme. Oleh karenanya, memunculkan kecintaan terhadap tanah air merupakan salah satu cara untuk membendung dan melindungi bangsa ini dari faham radikalisme. 4 Pilar Kebangsaan harus diketahui dan dipelajari oleh kaum-kaum muda terutama para santri-santri saat ini, 4 Pilar Kebangsaan tersebut yakni, Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.

“Pancasila sudah mutlak menjadi dasar negara kita dan dirumuskan sedemikian rupa hingga mencakup seluruh nilai-nilai kebangsaan, baik adat istiadat, budaya dan jatidiri Bangsa Indonesia. UUD 1945 merupakan landasan hukum yang dianut oleh negara Indonesia dalam mengatur dan melaksanakan tatanan masyarakat Bangsa Indonesia. Sementara NKRI merupakan hal yang sudah mutlak dan tidak dapat diganggu gugat oleh pihak manapun,” beber Ning Ema.

Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) ini juga menambahkan bahwa, Bhinneka Tunggal Ika merupakan semboyan Bangsa Indonesia, hal ini karena Bangsa Indonesia terdiri dari beberapa suku, adat, bahasa dan budaya. Sehingga meskipun berbeda-beda, tetapi tetap satu jua, Indonesia Raya.

“Sebagai pelajar, hendaknya selalu mempelajari dan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam Dasar Negara Indonesia yakni Pancasila. Agar senantiasa semakin tumbuh rasa cinta kepada tanah air Indonesia, sekaligus sebagai benteng dari hal-hal yang ingin merusak tatanan negara Republik Indonesia, karena generasi muda sekarang adalah wajah dari negara Indonesia di masa yang akan datang, Hubbul Wathon Minal Iman. Cinta Tanah Air adalah Sebagian dari Iman,” papar Ning Ema menandaskan.

Selain itu lanjut Ning Ema, KH A. Wahab Hasbullah (Mbah Wahab) dalam menanamkan semangat nasionalisme kepada seluruh rakyat Indonesia yakni salah satunya dengan menciptakan lagu ‘Ya Ahlal Wathon’ yang sampai sekarang lagu tersebut dinyanyikan setelah lagu Indonesia Raya pada setiap acara-acara formal khususnya di pondok pesantren.

“Lirik lagu Ya Ahlal Wathon benar-benar menggambarkan nasionalisme dalam rangka menggelorakan semangat bangsa Indonesia,” tutup Ning Ema.(rif)

Tags: