Tekan Angka Stunting, PKK Jatim Aktif Terjun ke Dasa Wisma

Ketua TP PKK Jatim Dra Hj Nina Soekarwo MSi bersama Gubernur Jatim Dr H Soekarwo melakukan Kampanye Gerakan Nasional Pencegahan Stunting di halaman Kantor Gubernur Jatim, Jumat (14/12) pagi.

Pemprov, Bhirawa
Upaya untuk menekan angka kejadian stunting terus dilakukan Pemprov Jatim bekerjasama dengan Tim Penggerak (TP) PKK. Salah satunya dengan gerakan taman posyandu dan mengaktifkan kader PKK untuk intensif menemuni dasa wisma.
Ketua TP PKK Jatim Dra Hj Nina Soekarwo MSi mengatakan, sosialisasi anggota PKK ke dasa wisma mencakup pendampingan ibu hamil, pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif pada anak hingga 2 tahun atau maksimal 3 tahun, dan pola asuh anak.
“Di PKK kami memiliki Taman Posyandu yang menerapkan pola holistik integralistik, sehingga meskipun tidak spesifik menyebut stunting tapi programnya juga mengurusi tumbuh kembang anak pada usia 5 tahun pertama,” urai Bude Karwo sapaan akrab Ketua TP PKK Jatim dalam Kampanye Gerakan Nasional Pencegahan Stunting di halaman Kantor Gubernur Jatim, Jumat (14/12) pagi.
Melalui taman posyandu, gerakan cegah stunting ini akan menjadi salah satu misi bersama. “Karena dalam mencegah stunting harus kita urus mulai isi piring serta pentingnya ASI eksklusif dan tidak cacingan,” jelasnya.
Bude Karwo menjelaskan, sosialisasi juga akan dilakukan pada masa remaja. Alasannya, karena selama ini ada tren bahwa remaja yang kurus itu cantik sehingga banyak yang kurang darah. Oleh sebab itu, tren ini sangat berdampak saat mereka hamil, yakni kurangnya asupan pada janin yang dikandungnya.
Bude Karwo berharap, Ibu-ibu Bupati/Walikota yang juga selaku Ketua TPP PKK di daerah juga ikut aktif mensosialisasikan pencegahan stunting. Khususnya di 11 kabupaten di Jatim yang jumlah anak stuntingnya tertinggi di Jatim, diantaranya Kab. Sampang, Kab. Sumenep, Kab. Bangkalan, Kab. Probolinggo, Kab. Nganjuk, dan Kab. Bondowoso. “Ini akan kita pantau secara terus menerus, sehingga jumlah penambahan anak stunting di Jatim tidak akan bertambah,” pungkasnya.
Sementara itu, Gubernur Jatim Dr H Soekarwo mengungkapkan, pihaknya akan mengoptimalkan kualitas taman posyandu yang diprakarsai oleh TP PKK Jatim. Upaya itu dilakukan untuk mencegah stunting pada anak di Jatim. “Taman Posyandu merupakan solusi yang tepat. Karena mengurusi 1000 hari pertama kehidupan sejak anak dalam kandungan,” ungkap Pakde Karwo.
Pakde Karwo menjelaskan, keberadaan taman posyandu dinilai sangat penting karena untuk mendampingi para ibu hamil mulai dari tahap kehamilan hingga pencataan kesehatan anak. Selain itu, bagi anak-anak usia dini diberi pendidikan lewat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Sedangkan ibunya juga diberi ketrampilan dalam mendidik anak (parenting skill) baik dalam hal pemenuhan gizi maupun pola asuh.
“Model Taman Posyandu ini kami kembangkan di Jatim dan telah mendapat penghargaan dari Unicef. Karenanya, program inilah yang harus dikembangkan secara nasional sebagai solusi atas kejadian stunting,” urai orang nomor satu di Provinsi Jatim ini.
Pencegahan stunting ini perlu dilakukan karena jumlah kejadian stunting bukan hanya menyasar keluarga miskin, tapi juga keluarga kaya di perkotaan. Bahkan, berdasarkan data BPS tahun 2013 terdapat sekitar 29 % anak keluarga kaya mengalami stunting. Itu karena pola gizi yang diberikan tidak sesuai aturan kesehatan.
“Karenanya lewat taman posyandu, orang tua akan benar-benar dididik dan diajari bagaimana memberikan makanan yang bergizi dan sehat bagi anak,” ujarnya sembari menambahkan bahwa kehadiran atau kebersamaan orang tua dan anak juga menentukan kualitas kehidupan anak.
Pakde Karwo berharap, PKK sebagai organisasi yang keberadaannya sampai di dasa wisma terus bergerak dan berperan aktif dalam menggalakkan program taman posyandu. Hal ini merupakan bentuk penguatan infrastruktur pembentukan sumder daya manusia (SDM).
“Struktur yang paling kecil ialah dasa wisamnya PKK, maka semua anggotanya harus aktif. Di samping itu, saya juga mengucapkan terimakasih pada PKK atas kinerjanya selama ini dan relawan pencegahan stunting atas sumbangsihnya,” pungkas Pakde Karwo. [tam]

Tags: