Tengkorak Macan Kumbang Gegerkan Warga Malang

Kepala Seksi Konservasi Wilayah BKSDA Jatim Mamat Ruhimat menunjukan tengkorak kepala Macan Kumbang.

Malang, Bhirawa
Masyarakat Kota Malang digegerkan oleh penemuan tengkorak yang diduga kepala Macan Kumbang oleh Lulut Adi Sucipto pada pekan kemarin.

Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur (Jatim) tengkorak kepala Panthera pardus melas.

Kepala Seksi (Kasi) Konservasi Wilayah IV BBKSDA Jatim, Mamat Ruhimat, kepada wartawan Senin 7/9 kemarin mengutarakan, pihaknya akan mengirim kerangka tengkorak tersebut ke Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bogor, Jawa Barat untuk memastikan dari keluarga kucing besar.

“Kami akan kirimkan ke LIPI. Di sana akan dilakukan uji laboratorium. Akan dilakukan tes Deoxyribo Nucleic Acid (DNA),” tuturnya.

Mamat mengatakan hasil uji laboratorium dari LIPI kemungkinan akan keluar sekitar satu bulan lamanya. Dengan, keluarnya hasil uji lab tersebut BBKSDA Jatim punya pedoman untuk mengidentifikasi tengkorak tersebut apakah benar dari ordo kucing besar.

Di wilayah Malang sendiri kata Mamat, habitat macan tutul masih ditemukan di Cagar Alam Pulau Sempu. Masih adanya tanda-tanda kehidupan macan tutul dapat diidentifikasi melalui jejak telapak kakinya.

“Di Sempu kami sudah memasang sebanyak 8 titik kamera trap. Pada kamera tersebut, terekam adanya jejak telapak kaki dari diduga macan tutul,” ungkapnya.

Apabila benar dugaan bahwa tengkorak tersebut adalah kerangka kepala dari Macan Kumbang, Pihaknya akan melaporkan kepada atasannya untuk dilakukan tindaklanjut.

Diberitakan sebelumnya, penemuan diduga kepala tengkorak dari Macan Kumbang ditemukan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Kalimetro, Kota Malang. oleh anggota Komunitas Jelajah Jejak Malang, Lulut Adi

Lulut mengatakan tengkorak tersebut ia temukan di bawah batuan besar di DAS Kalimetro. Ia mengatakan beberapa kali seminggu memang rutin melakukan telusur artefak kuno di wilayah Malang bersama Komunitas Jelajah Jejak Malang.

“Dari struktur tualngnya. Ini jelas bukan sapi. Ini tergolong hewan jenis karnivora. Kemungkinan Macan Kumbang,” tuturnya.

Lulut menjelaskan aliran DAS Kalimetro sendiri salah satunya hulunya berasal dari Gunung Kawi dan di gunung tersebut memang pernah ditemukan adanya jejak-jejak kehidupan Macan Kumbang.

“Dari laporan teman saya yang sering mandaki Gunung Kawi. Ia pernah melihat jejak kaki dan kotoran dari Macan Kimbang di Gunung Kawi,”tukasnya.

Sementara itu, Humas (BKSDA) Jawa Timur, Gatut Panggah Prasetyo mengatakan pihaknya akan meneliti dulu temuan diduga tengkorak dari Macan Kumbang tersebut.

“Kami akan meneliti dulu temuan tersebut. Kami akan melakukan uji laboratorium untuk memastikan apakah benar itu tengkorak dari Macan Kumbang,” ujarnya. [mut]

Tags: