Terdampak Corona, Musrenbang Kota Batu ‘Macet’

Suasana evaluasi dan seleksi program pembangunan dalam Musrenbang Kecamatan Junrejo di Kantor Kecamatan setempat beberapa waktu lalu.

Kota Batu, Bhirawa
Pemerintah Kota Batu mengeluarkan kebijakan melarang penyelenggaraan kegiatan yang melibatkan orang di atas 30. Kebijakan ini untuk mengantisipasi penularan wabah virus corona atau covid-19.
Hal ini menyebabkan beberapa giat pemerintahan Kota Batu mengalami ‘kemacetan’. Musrenbang Kota Batu yang diagendakan pada Selasa (17/3) juga ikut gagal terlaksana.
Diketahui, sejak awal bulan Maret lalu, jajaran Pemkot Batu terus mengebut pembahasan dan penyelesaian Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tingkat Kecamatan.
Hal ini dilakukan agar Pemkot bisa segera melanjutkan dengan melaksanakan Musrenbang tingkat Kota pada tanggal 17 Maret 2020.
Namun situasi dan kondisi (sikon) yang berkembang tidak mendukung rencana tersebut seiring mewabahnya virus corona.
Pemkot menutup sementara semua kegiatan yang berpotensi menjadi media penyebaran virus ini. Di antaranya, menutup sekolah, tempat wisata, dan giat yang melibatkan peserta di atas 30 orang.
“Musrenbang tingkat kota juga kita tunda pelaksanaannya sampai atas waktu yang belum ditentukan. Padahal, rencananya Musrenbang Kota Batu akan kita laksanakan pada Selasa hari ini (17/3),” jelas Punjul.
Diketahui, beberapa program pembangunan telah dibahas dan diseleksi di masing- masing Kecamatan di Kota Batu. Salah satu di antaranya, Kecamatan Junrejo yang telah mengkoreksi dan memilih program-program prioritasnya.
Adapun salah satu usulan prioritas yang akan direalisasikan di Kecamatan Junrejo tahun ini adalah pembangunan SMPN 7. Kemudian Pemcam Junrejo juga memasukan reviltasisasi TPA Tlekung, pembukaan jalur alternatif Torongrejo.
Camat Junrejo, Arief Rachman Ardyasana menjelaskan bahwa pembangunan SMPN 7 merupakan kebutuhan mendesak bagi upaya peningkatan mutu anak didik di Junrejo. Di tahun 2020 ini, jumlah lulusan sekolah SD yang akan masuk ke jenjang SMP di Kecamatan Junrejo sebanyak 803 lulusan.
“Namun saat ini daya tampung SMP yang ada di Junrejo hanya bisa menyerap sekitar 600 siswa baru saja, jadi daya tampungnya masih kurang,” jelas Arief.
Untuk merealisasikan pembangunan SMPN 7, saat ini sudah ada dua usulan lokasi yang diajukan. Yakni di Desa Tlekung dan di Desa Pendem. Usulan dua tempat ini telah disampaikan dalam musyawarah antara Pemerintah Kecamatan, Kades, BPD se-Kecamatan Junrejo, Dinas Pendidikan, dan BKD, yang dilaksanakan pada akhir pekan lalu di Pendopo Kecamatan Junrejo.
Dari musyawarah itu, kata Camat Junrejo pembangunan SMPN 7 dipastikan pembagunannya dilaksanakan pada tahun 2021. “Dari dua Desa yang mengusulkan tempat pembangunan SMPN 7 juga telah menyiapkan berbagai fasilitas yang dibutuhkan dalam pembangunan.
Yakni lahan, akses jalan dan fasilitas penunjang lainnya seperti lapangan olahraga,” tambah Arief. Untuk Desa Tlekung siap memberikan tanah kas desa (TKD) seluas 1,8 hektar dengan fasilitas lapangan dan kolam renang.
Begitu juga dengan Desa Pendem, telah menyiapkan lahan seluas 4.300 meter persegi dengan fasilitas penunjang berupa lapangan sepak bola dan kolam renang. [nas]

Tags: