Tak Ingin Dicap Pro Prostitusi, Pemkab Nganjuk Razia PSK

12-razia-PSK-nganjukNganjuk, Bhirawa
Tidak ingin malu dituding pro prostitusi, Pemkab Nganjuk melakukan razia terhadap Pekerja Seks Komersial (PSK). Meski tidak menyentuh lokalisasi Guyangan Kecamatan Bagor, namun Rabu  (11/6) tim gabungan yang terdiri dari Satpol PP, Polres Nganjuk dan Kodim 0810 Nganjuk menyisir sejumlah tempat mangkal PSK liar.
Sayangnya, razia yang dilakukan tim gabungan di tiga lokasi yakni di areal terminal truk Bagor, Desa Kandangan Kecamatan Tanjung Anom serta Desa Kudu Kecamatan Kertosono tersebut telah bocor.  Sehingga dari tiga lokasi mangkal para PSK tersebut, petugas hanya mengamankan 4 PSK dari dua lokasi, yakni terminal truk Bagor dan dua PSK dari Kandangan di Desa Kedungrejo Kecamatan Tanjunganom. “Lima orang yang diamankan tim gabungan, namun yang seorang lagi mantan PSK yang berkunjung ke salah satu temannya di Kandangan,” ujar Kabaghumas Pemkab Nganjuk Ghozali Afandi SH, Rabu  (11/6).
Para PSK yang berdalih hanya untuk sekadar mencari makan tetap saja digaruk oleh Satpol PP. Ketika razia dilakukan, beberapa para PSK tengah melayani tamunya di dalam kamar. Karena itu petugas juga menggiring lelaki hidung belang yang tengah mengencani para PSK itu. Namun beberapa di antaranya ada yang tidak mengaku sebagai PSK dan mengaku hanya tengah duduk-duduk. Mereka sempat terlibat adu mulut karena para PSK dan hidung belang tidak mau dibawa oleh petugas Satpol PP. “Beberapa PSK yang kami jaring tidak membawa kartu identitas, untuk itu kami bawa untuk pendataan,” terang Ghozali Afandi.
Lebih jauh Ghozali Aandi mengatakan, empat yang terjaring akan diberikan pembinaan oleh Dinas Sosial, Tenaga Kerrja dan Transmigrasi dan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Keluarga Berencana dan Sosial (PPKBS). “Para PSK yang terjaring razia diberikan pembinaan dan pemeriksaan kesehatan. Jangan sampai mereka mengidap penyakit seks menular sehingga menyebar ke seluruh masyarakat,” ujar Kabaghumas.
Selain itu bagi PSK yang terjaring juga dilakukan pembinaan keterampilan kerja oleh Dinsosnakertrans. Sehingga para PSK yang terjaring tidak kembali menjajakan dirinya melainkan membuka usaha untuk memenuhi kebutuhan hidup. “Memang dalam razia tim gabungan berhasil mengamanan seorang mantan PSK yang sekarang katanya membuka warung bakso,” papar Ghozali.
Dari data hasil razia, empat PSK yang digiring ke Kantor Satpol PP Pemkab Nganjuk hanya seorang yang berasal dari Nganjuk, tepatnya dari Kecamatan Ngetos. Sedangkan tiga orang lainnya berasal dari Blitar dan Jombang. Indikasi ini membuktikan bahwa sebagian besar PSK di tiga lokalisasi di Nganjuk memang dihuni oleh warga luar Nganjuk. [ris]

Tags: