Tim Pemenangan Prabowo-Hatta Antisipasi Mataraman

189722_620Surabaya, Bhirawa
Meski dalam sejumlah survey menunjukan tingkat elektabilitas pasangan Prabowo Subianto-Hatta Radjasa terus mengalami peningkatan, namun masih ada kekhawatiran dari Tim pemenangan Prabowo-Hatta dalam ‘mencuri’ suara dititik-titik rawan di Jatim. Kawasan Matraman dipandang rawan, karena disana rata-rata masyarakatnya terkenal dengan abangan.
Ketua Tim Pemenangan Pusat pasangan Prabowo-Hatta, Mahfud MD mengakui untuk Jatim pasangan Prabowo-Hatta leading. Namun terlepas dari itu, ada beberapa wilayah yang harus diwaspadai diantaranya kawasan Mataraman. Dimana di wilayah tersebut terkenal dengan abangan.
”Khusus di wilayah tersebut dibutuhkan pendekatan melalui kegiatan konkrit dan sentuhan. Karenanya dari sisi waktu yang ada, saya akan turun kesana untuk menyisir satu persatu desa-desa dan menyapa masyakat disana. Saya yakin mereka akan tersentuh dan disiap memilih pasangan Prabowo-Hatta pada 9 Juli nanti,”harap mantan Ketua MK ini, Senin (30/6) dengan mimik serius.
Bagaimana dengan wilayah Tapal Kuda dan Madura?, ditegaskan Mahfud di kedua wilayah tersebut pihaknya tak terlalu risau, karena sudah dipastikan banyak mereka yang mendukung pasangan Prabowo-Hatta.
Apalagi disana banyak berdiri pondok pesantren, dimana hampir 100 persen para kiai khos mendukung dan sekaligus siap memenangkan pasangan yang didukung oleh Partai Gerindra, Golkar, PKS, PPP dan  PBB.
Terkait swing voters yang masih tinggi sekitar 28 persen?, Mahfud tak khawatir. Ini karena mereka yang notabene pemilih yang belum menentukan sikap (massa mengambang) berasal dari kalangan menengah keatas. Artinya mereka ini berpendidikan, rasional dan baca koran serta melihat televise. Dengan begitu mereka akan menentukan sikap saat menjelang hari H pencoblosan.
Sebaliknya, pihaknya akan menjaga dukungan yang telah ada. Selain itu, untuk mengantisipasi terjadinya kecurangan dan pencurian suara saat pencoblosan, Tim Pemenangan Prabowo-Hatta menyiapkan saksi sebanyak 680 ribu sakti dari jumlah TPS sebanyak 540 ribu se-Indonesia.
”Kami sengaja mengerahkan saksi yang banyak dibanding TPS yang ada, karena hal ini untuk mengantisipasi daerah-daerah yang nakal dan rawan pencurian suara,”lanjut Mahfud.
Untuk saksi-saksi, pihaknya sudah menyiapkan tenaga yang handal. Semuanya diambilkan dari koalisi partai. Akan tetapi khusus saksi banyak diambilkan dari kader PKS. Ini karena partai tersebut memiliki saksi yang handal dan ini dapat dibuktikan saat Pileg lalu.
”Karena saksi dari PKS banyak yang handal, maka sebagian besar saksi di Pilpres nanti diambilkan dari kader PKS, meski ada juga dari partai koaliasi yang lain,”paparnya. [cty]

Tags: