Tingkat Fatalitas Kasus Pandemi Covid-19 di Kabupaten Malang Masih Tinggi

Kepala Dinkes Kab Malang, drg Arbani Mukti Wibowo.

Kab Malang, Bhirawa
Tingkat kasus pasien terinveksi Corona Virus Disease (Covid-19) di Kabupaten Malang masih cukup tinggi, dan untuk tingkat kematian pasien Covid-19 juga cukup tinggi. Sedangkan kematian pasien yang terinveksi Covid-19 akibat adanya penyakit tertentu atau bawahan pada periode waktu tertentu dibagi jumlah kasus dari penyakit tersebut, atau bisa disebut fatalitas.

Hal ini yang disampaikan, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang drg Arbani Mukti Wibowo, Minggu (9/8), kepada wartawan. Menurutnya, angka pasien yang terinveksi Covid-19 di Kabupaten Malang, per tanggal 8 Agustus 2020, kini jumlahnya mencapai 551 orang. Sedangkan untuk angka kematian akibat Covid-19 sebanyak 43 orang, sehingga angka kematian akibat virus corona tersebut juga cukup tinggi. “Dan jika tingkat kematian diprosentasekan sebesar 8,01 persen,” ungkapnya.  

Dijelaskan, pasien Covid-19 yang memilik komorbid atau penyakit penyerta mempunyai resiko kematian yang tinggi, dan komorbid pada pasien tersebut mayoritas memiliki penyakit tuberculosis dan diabetes. Sehingga pasien yang terinveksi Covid-19 yang meninggal dunia di Kabupaten Malang, 100 persen memiliki komorbid. Selain itu, penyakit kelainan organ seperti liver (hati) dan paru-paru itu rawan sekali terinveksi virus corona.

“Meski tingkat fatalitas kematian akibat Covid-19 masih tinggi, namun tingkat kesembuhan juga meningkat, yang kini mencapai 382 orang atau tingkat kesembuhan 66,9 persen. Untuk itu, kami mengimbau masyarakat yang memiliki komorbid harus waspada dan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan,” papar Arbani.

Dia menerangkan, penanganan Covid-19 di Kabupaten Malang masih menggunakan cara lama. Seperti pendisiplinan protokol kesehatan, dan durasi perawatan hingga sembuh pasien Covid-19 bisa memakan waktu lebih dari 14 hari. Namun, proses kesembuhan pasien tidak harus memakan waktu 14 hari, tapi proses kesembuhan pasien bervariasi ada yang lebih dan ada yang kurang dari waktu 14 hari.

“Kami sangat berharap kepada masyarakat Kabupaten Malang, jangan meremehkan Covid-19. Karena ketika masyarakat tidak disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan, maka akan mudah terjadi penularan,” tegas Arbani.

Dari berita sebelumnya, di Jawa Timur (Jatim) tingkat kesembuhan pasien Covid-19 mencapai 5 persen, sehingga tingkat kesembuhan di Jatim itu lebih tinggi dari nasional. Sehingga hal itu telah mendapatkan apresiasi oleh Gunernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, bahwa kinerja tenaga kesehatan (nakes) di Jatim harus diapresiasi.Sebab, dengan adanya kinerja nakes tersebut, maka telah mempengaruhi tingkat kesembuhan pasien positif Covid-19 di Provinsi Jatim yang di atas rata-rata prosentase nasional.

Gubernur menjelaskan, di Jatim sendiri tingkat kesembuhan pasien Covid-19 mencapai 69,3 persen, sementara secara nasional 63,7 persen. Sehingga tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di Jatim melebihi angka nasional. “Dengan adanya tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di Jatim ini cukup tinggi, hal ini tidak terlepas dari kinerja nakes yang cukup baik dalam menangani pasien Covid-19. Sedangkan di Jatim, pasien yang sembuh dari Covid-19 mencapai 16.372 orang, dari total pasien sebanyak 24.115 orang,” ungkap Khofifah, saat mengikuti kegiatan Launching Gerakan 26 Juta Masker bersama Mendagri Muhammad Tito Karnavian, di Pendapa Agung Kabupaten Malang, pada Jumat (7/8). [cyn]

Tags: