Tingkatkan Kapasitas Pengelola Koperasi Sekolah

Guru dan siswa peroleh penjelasan dari pemerintah kabupaten dan dekopinda. [wiwid agus pribadi]

Disnaker Sosialisasikan Penyebarluasan Informasi Pelatihan dan Produktivitas
Probolinggo, Bhirawa
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo melalui Dinas Koperasi dan Usaha Mikro menggelar kegiatan berupa peningkatan kapasitas pengelola koperasi sekolah, di Aula Kantor Dekopinda (Dewan Koperasi Indonesia Daerah) Kabupaten Probolinggo di Desa Tamansari, Kecamatan Dringu. Selain itu Disnaker sosialisasikan penyebarluasan informasi pelatihan dan produktivitas.
Kegiatan ini diikuti 28 orang peserta dari enamlembaga sekolah, meliputi SMKN 1 Sumberasih, SMKN 1 Dringu, SMAN 1 Dringu, SMKN 1 Gending, SMKN 1 Kraksaan dan SMAN 1 Kraksaan. Masing-masing diwakili oleh guru ekonomi atau Pembina koperasi dan siswa/siswinya.
Selama kegiatan mereka mendapatkan materi tentang regenerasi pembangunan koperasi melalui koperasi sekolah oleh Ketua Dekopinda Kabupaten Probolinggo, Joko Rohani Sanjaya, dan sukses story di dalam membina koperasi siswa Krida Siswa SMKN 1 Kraksaan oleh Samsul Ma’arif dari SMKN 1 Kraksaan.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Probolinggo, Anung Widiarto melalui Kasi Penyuluhan dan SDM, Josef Teguh Sulaksono, Rabu (9/10) mengatakan, kegiatan ini dilatarbelakangi karena koperasi itu tidak bisa tumbuh secara tiba – tiba, tetapi butuh sebuah proses.
“Kini prosesnya diawali dari adik – adik SMA dan SMK yang tahun 2018 kemarin sudah mendapatkan pembinaan. Ini merupakan tindak lanjut dari pembinaa yang sudah kami lakukan tahun 2018 kemarin,” katanya.
Menurut Josef, harapan yang ini dicapai dari kegiatan ini adalah menumbuhkan jiwa – jiwa koperasi di kalangan generasi sejak dini. Dalam artian, kalau sejak dini ada pemikiran tentang koperasi dan ditindaklanjuti dengan branding koperasi sekolah bagi yang belum terbentuk, paling tidak sekolah bisa menjadi pioneer untuk di Kabupaten Probolinggo tentang koperasi sekolah atau koperasi siswa.
“Seorang pemimpin itu banyak tumbuh dari orang organisatoris. Sehingga harapan kita mereka nanti setelah belajar organisasi koperasi bisa menjadi virus tentang koperasi. Mempunyai pengetahuan dan bisa dibawa pulang sehingga masyarakat sadar untuk berkoperasi,” jelasnya.
Josef menerangkan, kegiatan ini bertujuan untuk membekali para guru dan siswa/siswi SMA/SMK didalam pendirian koperasi siswa di sekolahnya masing-masing. Sementara ini yang muncul baru SMKN 1 Kraksaan dengan Krida Siswa. ”Ke depan, kami ingin semakin banyak koperasi sekolah. Hal ini seiring dengan re-branding Kabupaten Probolinggo menjadi kabupaten koperasi tahun 2020 mendatang,” tandasnya.
Diwaktu bersamaan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Probolinggo memberikan sosialisasi penyebarluasan informasi pelatihan dan produktivitas di SMK Negeri 1 Sumberasih. Kegiatan yang dibuka Sekretaris Disnaker Kabupaten Probolinggo, Sugeng Agus Purnomo ini diikuti 50 orang siswa/siswi kelas XII SMK Negeri 1 Sumberasih. Selama kegiatan mereka mendapatkan materi dari Kepala Bidang Pelatihan dan Produktivitas Disnaker Kabupaten Probolinggo Herman Hidayat serta UPT Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Probolinggo, Ali Imron.
Kepala SMK Negeri 1 Sumberasih, Heri Susanto menambahkan, SMK Negeri 1 Sumberasih merupakan satu – satunya SMK negeri yang berada di wilayah barat Kabupaten Probolinggo. Meskipun sudah berada dibawah pembinaan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur, pihaknya tetap mengharapkan dukungan semua pihak yang ada di Kabupaten Probolinggo. Karena siswa dan siswinya adalah masyarakat Kabupaten Probolinggo.
“Mudah – mudahan kegiatan ini bisa membuka wawasan anak – anak kami sehingga tidak melihat dunia ini hanya Kabupaten Probolinggo dan Kecamatan Sumberasih saja. Setidaknya mereka memiliki potensi yang sama dengan yang lain,” ungkapnya.
Heri menyebutkan, generasi muda saat ini tidak banyak memiliki keberanian untuk mengadu nasib atau pergi ke luar daerah. Dengan adanya sosialisasi ini maka akan menyentuh keberaniannya sehingga terbuka wawasannya.
“Harapan saya mereka sudah menemukan lapangan pekerjaan yang diinginkan. Silahkan bertanya untuk membuka wawasan kalian. Buatlah jejaring komunikasi yang seluas – luasnya,” tegasnya.
Sekretaris Disnaker Kabupaten Probolinggo, Sugeng Agus Purnomo mengungkapkan, ke depan bangsa Indonesia membutuhkan anak – anak yang terampil. Sehingga harus tetap belajar dan menuntut ilmu sebagai bahan untuk mencapai cita – cita.
“Kini bangsa Indonesia membutuhkan ketrampilan dari anak muda sehingga bisa menambah wawasannya dalam mencari tenaga kerja. Didalam sekolah diberi teori tentang pekerjaan dan kami akan memberikan bekal ketrampilan,” ujarnya.
Agus menerangkan di Kabupaten Probolinggo telah tersedia UPT BLK (Balai Latihan Kerja) sehingga menambah ketrampilan pemuda yang dapat masuk dalam ketrampilan. Karena memang didalam pekerjaan ke depan yang dibutuhkan adalah skill. Tidak hanya teori tapi ketrampilan yang cocok sesuai dengan keahlian masing-masing.
“Kami berupaya untuk menambah ketrampilan lebih baik lagi. Artinya yang dibutuhkan oleh perusahaan sudah kita tangkap dengan memberikan ketrampilan. Mudah-mudahan lebih semangat lagi dalam menuntut ilmu dan meningkatkan ketrampilan,” terangnya.
Sedangkan Kepala Bidang Pelatihan Kerja dan Produktivitas Disnaker Kabupaten Probolinggo, Herman Hidayat mengatakan, maksud dan tujuan diadakannya sosialisasi kegiatan penyebarluasan informasi pelatihan dan produktivitas adalah untuk memperkenalkan kegiatan pelatihan yang dilaksanakan UPT BLK (Balai Latihan Kerja) Kabupaten Probolinggo kepada masyarakat di tahun 2019 dan 2020.
Dalam hal ini jelas Herman, peran dan fungsi UPT BLK Kabupaten Probolinggo membantu membekali calon tenaga kerja khususnya lulusan SMA/SMK yang tidak melanjutkan pendidikannya ke jenjang lebih tinggi. ”Dampak lebih luasnya diharapkan mampu mengurangi tingkat pengangguran serta mampu meningkatkan angka kesejahteraan di Kabupaten Probolinggo,” pungkasnya.
Selain di SMK Negeri 1 Sumberasih, sosialisasi penyebarluasan informasi pelatihan dan produktivitas ini juga dilaksanakan di SMK Nurus Sahid Kerpangan, SMK Bani Rancang, SMK NU Bantaran dan SMK Negeri 1 Lumbang. Masing-masing lembaga diikuti 50 orang siswa kelas XII sehingga totalnya mencapai 250 orang peserta. [wap]

Tags: