Tingkatkan Kinerja OPD, Seleksi 6 Peserta Kompetisi Inovasi Layanan Publik

Imas S Wicaksono Kasubag Tata Laksana dan Pelayanan Publik Bagian Organisasi saat mendampingi tim penilai kompetisi pelayanan publik 2018 Agung Putu Iskandar dan Dinda Lisna Amilia di Puskesmas Kendit. [sawawi/bhirawa]

Situbondo, Bhirawa
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Situbondo melalui Bagian Organisasi menggelar kompetisi inovasi pelayanan publik tahun 2018 ini. Kegiatan peningkatan pelayanan tersebut diikuti 6 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada di lingkungan Pemkab Situbondo.
Enam OPD itu adalah Dinas Kominfosan (Komunikasi Informasi dan Persandian); BKPSDM (Badan Kepegawaian dan Pembinaan SDM) dan Puskesmas Kendit. Sisanya ada DLH (Dinas Lingkungan Hidup); PDAM (Perusahaan Air Minum) Tirta Baluran Situbondo serta DPPPA (Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) Kabupaten Situbondo.
Menurut Kabag Organisasi Pemkab Situbondo Prio Andoko, melalui Kasubag Tata Laksana dan Pelayanan Publik ,Imas Susilo Wicaksono, kegiatan kompetisi inovasi pelayanan publik diadakan sebagai bentuk keseriusan Pemkab Situbondo dalam memacu kinerja semua OPD.
Inovasi diperlukan dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Untuk itu, terang Imas, pihaknya meminta kepada 6 OPD sebagai peseta kompetisi pelayanan publik tahun 2018 ini dapat menunjukkan terobosan terbaik.
“Kompetisi inovasi pelayanan publik ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja dimasing masing OPD sehingga pelayanan terhadap publik di Kota Santri Situbondo semakin maju,” papar Imas.
Imas menuturkan, tiap OPD memiliki tema tersendiri yang diusulkan kepada Bagian Organisasi dan harus melewati semua tahapan evaluasi dari tim penilai.
Misalnya saja, sebut Imas, Dinas Kominfosan mengangkat judul tentang intelegence room; Puskesmas Kendit tentang ojek asi bagi wanita bekerja; DLH Situbondo tentang Sistem Pemilahan Sampah. Sedangkan BKPSDM mengangkat judul tentang e-kinerja, PDAM mengulas tentang sampah untuk pembayaran tagihan air serta DPPPA mengupas soal sahabat santri (sahabat untuk terbebas dari intimidasi).
“Kompetisi ini muaranya untuk mempercepat peningkatan kualitas pelayanan publik kepada masyarakat se-Kabupaten Situbondo,” ungkap alumnus S1 Unibraw Malang itu.
Masih kata Imas, kompetisi inovasi pelayanan publik tahun 2018 sedikitnya dibagi dalam tiga katagori. Pertama, sebut Imas, katagori tentang tata kelola penyelenggaraan pelayanan publik yang efektif dan efisien dan berkinerja tinggi.
Katagori kedua, imbuh dia, katagori memajukan transparansi, akuntabilitas dan integritas dalam pelayanan publik dan ketiga katagori kolaborasi dalam penyelenggaraan pelayanan publik.
“Untuk kompetisi pelayanan publik tahun 2018 ini ada katagori tambahan (opsional) yakni soal inklusi. Tetapi karena yang terbanyak memilih tiga katagori tersebut maka katagori inklusi tidak menjadi katagori kompetisi,” jelas Imas.
Alumnus S2 UGM itu menuturkan, untuk OPD yang berhasil lulus dalam kompetisi pelayanan publik tingkat Kabupaten Situbondo tahun 2018 ini selanjutnya akan di ikutkan dalam kompetisi inovasi pelayanan publik di tingkat Provinsi Jatim. Imas menandaskan, kini semua OPD di Pemkab Situbondo sudah memiliki inovasi, karena sejak 2016-2018 tiap OPD sudah menelorkan inovasi. “Ini sangat bersesuaian dengan program dari Kementerian PAN-RB bernama one agency one inovation sehingga tiap OPD di Pemkab Situbondo sudah memiliki satu inovasi pelayanan publik,” pungkas Imas. [awi]

Tags: