Tingkatkan SDM Pengusaha, Kadin Jatim Gandeng Pasca Sarjana Unair

Penanda tanganan kerja bareng Kadin Jatim dan Pasca Sarjana Unair tingkatkan SDM pengusaha.

Surabaya, Bhirawa
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur terus melakukan terobosan demi peningkatan ekonomi Jawa Timur. Agar kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) pengusaha kian meningkat, Kadin Jatim telah menjalin kerja sama dengan lembaga pendidikan Pasca Sarjana Universitas Airlangga Surabaya.

Ketua Umum Kadin Jatim, Adik Dwi Putranto mengatakan bahwa kesepemahaman ditungkan dalam penandatangan MoA antara Kadin Jatim dengan sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga. Kerja sama tersebut ditujukan dalam bidang pendidikan, pelatihan, penelitian, pengkajian dan pengabdian masyarakat.

“Nanti, kalau Kadin Jatim butuh melakukan riset terkait kebijakan yang bisa menjadi masukan kepada pemerintah dan tentang perencanaan ekonomi atau pengembangan bisnis, kita akan bekerjasama dengan Pascasarjana Unair. Selain itu, pelatihan atau pendidikan lainnya juga bisa kita kerjasamakan guna meningkatkan kualitas SDM pengusaha Jatim,” ujar Ketua Kadin Jatim Adik Dwi Putranto di Surabaya.

Ia mencontohkan, untuk pengembangan industri pariwisata ramah anak misalnya, Kadin Jatim butuh riset tentang berbagai hal. Diantaranya tentang bagaimana melindungi anak terhadap praktek eksploitasi seks di industri pariwisata atau tentang bagaimana aturan yang harus diterbitkan guna menciptakan industri pariwisata ramah Anak.

Selain itu, Kadin Jatim juga mempersilahkan Pascasarjana Unair untuk menggunakan gedung Kadin Institute untuk berbagai kegiatan yang diperlukan, seperti riset, pelatihan atau lainnya. “Kadin Jatim memiliki lembaga pendidikan Kadin Institute, ini juga bisa dikerjasamakan. Misalkan untuk melakukan riset, pertemuan atau lainnya,” tambah Adik.

Sebelumnya, Kadin Jatim juga telah bekerjasama dengan dua Universitas di Surabaya. Pertama dengan Universitas Ciputra tentang pengembangan bisnis dan pariwisata dan dengan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) tentang pengembangan pendidikan vokasi sistem ganda. “Kami juga berencana menjalin kerjasama pengembangan teknologi pertanian dengan tiga universitas lainnya, yaitu dengan Universitas Brawijaya Malang, Poltek Universitas Negeri Malang, dan UPN,” tambah Adik.

Salah satu kerjasama yang akan dilakukan dengan Poltek UNM dan UB adalah menciptakan mesin pembuat garam. Dengan menggunakan mesin tersebut, maka produksi garam tidak harus dengan menjemur di terik matahari selama beberapa Minggu karena air yang masuk mesin akan menjalani proses pengeringan cepat sehingga produksi menjadi besar dan kualitas semakin bagus sebab tidak dijemur di meja tanah.[ma]

Tags: