Tuang Perubahan Sosial Masyarakat Akibat Pandemi Lewat Pameran Fotografi Intrik

Pengunjung melihat karya foto bertema Intrik karya Himpunan Mahasiswa Penggemar Fotografi (Himmarfi) di Visma Gallery, Jl. Tegalsari Surabaya, kemarin.

Surabaya, Bhirawa
Pandemi Covid 19 tak hanya berdampak pada sektor ekonomi. Melainkan juga di pada aspek sosial kemasyarakatan. Maka Himpunan Mahasiswa Penggemar Fotografi (Himmarfi) Stikosa AWS menuangkan gambaran ini melalui karya foto.
Sebanyak 109 karya yang dipamerkan menceritakan gambaran dibalik pandemi Covid 19 yang belum banyak diketahui masyarakat luas. Bertajuk ‘Intrik pameran fotografi ini akan berlangsung mulai tanggal 7 hingga 13 Seprember 2020 di Visma Gallery, Tegalsari.
Editor Intrik Virtual Photography Exhibution, Muni Moon mengungkapkan, pameran ini akan menghadirkan eksposisi fotografi tentang berbagai bentuk perubahan sosial di kalangan masyarakat. Mulai dari sepinya stasiun kereta api, adaptasi seni musik dan teater, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang dirintis para korban PHK, kondisi ekonomi dari kelas bawah, menengah, dan atas hingga zona beserta ragam kebaharuannya.
“Fotografi sebagai alat yang mampu membekukan realitas sejarah peradaban manusia. Dan juga sebagai ruang kontemplasi untuk kita kembali merenungkan apa yang sudah kita perbuat terhadap alam semesta. Apakah selama ini kita sudah merawatnya dengan baik, atau sebaliknya? Tanpa sadar kita sudah merampas hak-hak makhluk hidup di muka bumi ini,” ujar fotografer dokumenter ini.
Kegiatan ini merupakan kali pertama Himmarfi menyelenggarakan pameran secara virtual. Kendati begitu, pameran fotografi yang bertajuk ‘Intrik’ merupakan bentuk dedikasi peserta Himmarfi Intermediate Training (HIT) terhadap dunia jurnalistik, melihat fenomena pandemi di Kota Surabaya, Jawa Timur.
“Mari kita bersama -sama mengapresiasi karya mereka dengan hadir ke galeri dengan disiplin mengikuti standar protokol kesehatan yang berlaku, atau dengan alternatif lain dengan menikmati karya – karya mereka secara virtual,” tuturnya.
Dikatakan Muni, pameran kali ini akan tetap diselenggarakan secara offline dengan mematuhi protokol kesehatan. Meski begitu, pihaknya tetal memberikan tempat bagi pengunjung yang belum berani atau merasa khawatir untuk datang langsung ke galeri.
“Maka, tercetuslah intrik Virtual Photography Exhibition yang dapat dinikmati kapanpun dan di mana pun,” imbuh dia. [ina]

Tags: