Tujuh Kecamatan di Sumenep Alami Kering Kritis

Kepala BPBD Sumenep, Abd Rahman Riadi

Sumenep, Bhirawa
Sebanyak 28 desa di 7 Kecamatan dari 28 Kecamatan di Kabupaten Sumenep mengalami kering kritis. Akibatnya, warga yang ada di desa- desa itu mengalami kekurangan air bersih. Untuk memenuhi kebutuhan air beraih, selama ini mereka harus membeli ke desa tetangga dan bergantung pada bantuan pemerintah.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumenep, Abd Rahman Riadi mengatakan, 7 kecamatan yang mengalami kekeringan kritis itu yakni Kecamatan Pasongsongan, Ambunten, Rubaru, Batuputih, Batang-batang, Saronggi dan Talango.
Sebagian warga yang ada di kecamatan tersebut sangat kekurangan air bersih dalam kebutuhan sehari-hari. Baik untuk kebutuhan minum warga maupun hewan ternak peliharaannya.
“Ada 28 desa yang saat ini sangat membutuhkan air bersih. Puluhan desa itu tersebar di 7 kecamatan. Kecamatan itu memang sudah langganan setiap tahun, pada musim kemarau,” kata Abd. Rahman Riadi, Selasa (29/9).
Untuk memenuhi kebutuhan warga atas air bersih di 28 desa itu, pihaknya mengaku telah menyiapkan pendistribusian air bersih sesuai mengajukan permohonan dari masing-masing desa yang mengalami kekeringan.
Ia juga menegaskan akan memprioritaskan kebutuhan warga yang ada di 28 desa itu. Sebab, kondisi 28 desa itu sangat memprihatinkan. “Dalam waktu dekat kami akan mendistribusikan air bersih ke desa-desa yang mengalami kekeringan itu. Kami memprioritaskan desa yang mengalami kekeringan kritis seperti di 28 desa itu,” ucapnya.
Ia memprediksi, kekeringan yang mengakibatkan kekurangan air bersih ini akan terus bertambah. Mengingat, saat ini masih baru masuk pertengahan musim kemarau. Untuk itu, pemerintah daerah telah menyiapkan air bersih bagi warga yang ada di daerah kekeringan tersebut. Suplai air bersih ke daerah kekeringan itu akan dilakukan hingga datang musim hujan.
“Ke depan pasti ada penambahan wilayah kekeringan. Tapi, kami telah menyiapkan bantuan air bagi warga. Bantuan itu secara gratis, warga tinggal menyediakan tempat air di rumahnya,” terangnya.
Bencana kekurangan air bersih disejumlah desa itu memang terjadi setiap musim kemarau. Hal itu bukan berarti tidak ada upaya dari Pemda, hanya saja masih belum terakomodir secara keseluruhan. Sudah ada program pengeboran di sejumlah desa untuk memenuhi kebutuhan air bersih, utamanya saat tiba musim kemarau.
Bagi desa yang tidak memiliki sumber air, untuk sementara waktu telah diambilkan dari desa terdekat dengan cara mengalirkan air bersih melalui pipa. “Selama ini sudah banyak program pengeboran air. Tapi masih belum tersentuh semua. Ada desa yang memang sulit mencari sumber air, akhirnya kami melakukan pipanisasi,” tegasnya. [sul]

Kering Kritis 7 Kecamatan di Sumenep
1. Pasongsongan
2. Ambunten
3. Rubaru
4. Batuputih
5. Batang-batang
6. Saronggi
7. Talango

Tags: