Turis 13 Negara Saksikan Karapan Sapi di Kenjeran

24-kerapan-sapiSurabaya, Bhirawa
Festival Karapan Sapi 2014 yang digelar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disparta) Surabaya di Taman Hiburan Pantai (THP) Kenjeran disambut meriah wisatawan, Minggu (23/3). Tak tanggung-tanggung, turis dari 13 negara ikut menyaksikan agenda tahunan ini.
Wisatawan dari Tunisia, Waad yang juga mengikuti Indonesian Art and Culture Scholarship mengaku kagum dengan budaya di Indonesia khususnya Festival Karapan Sapi 2014.
“Karena yang ada di Indonesia ini tidak ada di Eropa, saya merasa takjub saat datang ke sini, Keren bisa melihat budaya Surabaya dalam festival ini. Informasi seputar kegiatan ini kami dapatkan dari Surabaya Tourism Information Center,” ujar wanita cantik ini ketika ditemui Bhirawa di sela-sela acara.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disparta) Surabaya Wiwik Widayati mengatakan, acara Festival Karapan Sapi 2014 ini digelar guna menarik wisatawan lokal sampai luar negeri. Diharapkan ajang semacam ini bisa untuk mendongkrak tempat-tempat wisata di wilayah Surabaya.
“Agenda tahunan ini kami selenggarakan setahun dua kali, bukan lomba sifatnya hanya pertunjukan kerapan sapi saja. Dengan diselenggarakan Festival Karapan Sapi 2014 ini kami berharap bisa mendongkrak tempat-tempat wisata di Surabaya agar semakin diminati, khususnya di Taman Hiburan Pantai (THP) Kenjeran,” tuturnya.
Ada 13 negara yang hadir dalam festival ini. Menurut Wiwik pihaknya juga menjamu warga asing ini dengan suguhan-suguhan menarik lainnya yaitu tarian-tarian khas daerah. “Wisatawan yang hadir ini antara lain dari Tunisia, India, Kaledonia, Suriname, Bulgaria, Denmark, Laos, Thailand, China, dan lainnya. Wisatawan ini ditemani Cak dan Ning asal Surabaya,” tambahnya.
Keseluruhan ada 16 sapi yang tampil dalam festival kali ini, dan dalam festival ini salah satu sapi dari Grup Halilintar mengalami patah kaki ketika melaju. Sapi tersebut tersandung lubang yang ada di arena pacuan sapi.
“Sapinya jatuh karena kakinya masuk ke lubang di arena pacuan, jadi kaki kanan depannya patah, dan ia tidak dapat melanjutkan pertandingan lagi untuk selamanya,” kata pemilik sapi, Arif (19).
Ia menyatakan menyesalkan hal itu terjadi. Pasalnya, lubang pada arena pacuan tidak seharusnya ada yang menyebabkan sapi miliknya yang sudah tiga tahun bertanding ini sekarang tidak bisa bertanding lagi. [geh]

Tags: