Turunkan Status PPKM, Percepat Vaksinasi Lansia

Pemprov Jatim terus mempercepat vaksinkasi terutama di kalangan lansia agar bisa menurunkan status PPKM. Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat meninjau pelaksanaan vaksinasi di RS Bhayangkara Kota Kediri, Senin (25/10).

Pemprov, Bhirawa
Upaya percepatan vaksinasi perlu terus dikejar untuk menurunkan status level dalam PPKM. Hal ini seiring dengan penetapan capaian vaksinasi sebagai syarat indikator PPKM sebagaimana Instruksi Mendagri 53 tahun 2021.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, ada tambahan dalam Instruksi Mendagri 53 tahun 2021, yakni terintegrasinya PPKM dengan asesmen level situasi Covid-19 Kementerian Kesehatan.
Sebelumnya, asesmen level situasi Covid-19 Kemenkes menggunakan enam indikator yang tertuang dalam dua kategori. Dua kategori tersebut ialah tingkat penularan yang dibentuk berdasarkan indikator kasus konfirmasi, perawatan, dan kematian. Kategori selanjutnya ialah kapasitas respon yang dibentuk oleh indikator testing, tracing, dan treatmen.
Melalui enam indikator tersebut, Khofifah mengakui bahwa sesungguhnya 34 daerah di Jatim telah masuk dalam asesmen level 1. Namun, dalam Inmendagri 53 dipersyaratkan penambahan indikator untuk penerapan PPKM level berupa capaian vaksinasi Covid-19 untuk umum dan lansia.
“Kalau untuk umum minimal 70 persen, dan lansia minimal 60 persen baru bisa masuk level 1 PPKM. Jadi syarat pertama adalah asesmen level Kemenkes dengan enam indikator dan ditambahkan dengan capaian vaksinasi baik untuk umum maupun lansia,” tutur Khofifah usai meninjau vaksinasi di RS Bhayangkara, Kota Kediri, Senin (25/10).
Hingga kemarin, data Sathlgas Covid-19 Provinsi Jatim mencatat pencapaian vaksinasi dosis pertama di Jatim sendiri telah mencapai 18,8 juta atau 59,31 persen dari target 31,82 sasaran. Sedangkan untuk dosis kedua telah mencapai 10,51 juta jiwa atau 33,05 persen dari target.
Sementara untuk capaian vaksinasi lansia di Jatim, dosis pertama telah tercapai 1,56 juta atau 36,11 persen dari total 4,33 juta sasaran. Untuk dosis kedua capaian vaksin memcapai 836.326 orang atau baru 19,29 persen. Selanjutnya capaian vaksinasi masyarakat umum dan rentan pada dosis pertama telah mencapai 11,98 juta orang atau 55,72 persen dengan target 21,64 juta sasaran. Untuk dosis kedua, realisasi vaksin mencapai 5,48 juta orang atau sebesar 25,65 persen.
Lebih lanjut Khofifah mengatakan, Kota Kediri, merupakan wilayah yang sudah termasuk melaksanakan PPKM level 1. Ini artinya pengendalian Covid-19 berjalan dengan baik. “Meski demikian, tetap mohon disiin protokol kesehatan, memakai masker dan percepat vaksinasi bagi yang belum mengikuti vaksinasi,” tutur gubernur perempuan pertama di Jatim tersebut.
Menurut Khofifah, Kota Kediri merupakan kota industri. Maka, interaksi antara warga tidak hanya dengan warga ber-KTP Kota Kediri. Artinya, vaksinasi di Kota Kediri juga perlu diikuti oleh warga yang tidak hanya ber-KTP di daerah setempat. “Terimakasih atas dedikasi yang luar biasa. Mudah-mudahan tetap terjaga situasinya, terkendali dan kita berharap pasien di Kota Kediri ini tinggal satu orang supaya lekas sehat dan tidak ada penambahan pasien baru, aamiin.
Sementara itu, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menjelaskan, jumlah penduduk di daerahnya mencapai 300 ribu orang. Tapi pada siang dan sore hari bisa mencapai 2 juta. Sehingga, dibutuhkan strategi bersama dengan Pemkab Kediri agar cakupan vaksinasi lebih banyak. “Selama ini, upaya itu telah didukung penuh oleh TNI, Polri dan Gubernur Jatim. Bahkan Kota Kediri belum sampai kehabisan dosis vaksin sudah disuplai lagi,” pungkas dia. [tam.van]

Tags: