Tutup Sekolah Swasta ,Dindik Surabaya Digugat di PTUN

2-demo ptun-bedSurabaya, Bhirawa
Niat SMA Jaya Sakti Surabaya menggugat Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Surabaya ke Pengadilan Tinggi Urusan Negara (PTUN) Surabaya tetap dilakukan.  Alasannya karena dari masih ada 21 siswa kelas XII yang hendak ikut Ujian Nasional (Unas).
Data terakhir ,dari 26 siswa SMA Jaya Sakti, sebanyak lima siswa telah dimutasi ke SMA Madi Kurdi. Namun masih ada sekitar  21 siswa hendak mengikuti Unas dan tidak bisa dimutasi. Tak terima denga hal itu, sebagian siswa melakukan demo didepan PTUN Surabaya. Selain melakukan aksi demo, para siswa turut juga mengawal jalannya sidang perdana gugatan ke Dindik Surabaya.
Pembina SMA Jaya Sakti, Sae mengatakan, DIndik Kota Surabaya tidak melakukan visi dan misi pendidikan. Padahal Pemerintah, sudah menekankan kepada peningkatan pendidikan. Tetapi Dindik Kota tidak mengikuti program dari pemerintah.
Ini terbukti tahun 2013, pada saat sekolah ini mengajukan perpanjangan izin operasional, namun Dindik tidak memberikan izinnya, dan melakukan mutasi masal kepala sekolah.
“Karena masih ada 21 anak kelas XII yang mau Unas, kenapa malah dipindah. Kenapa tidak menunggu sampai Unas. Inilah yang membuat kami untuk menggugat Dindik Surabaya lewat PTUN,” ujar Sae kepada wartawan, Rabu (19/3).
Lanjutnya, mutasi yang dilakukan ke SMA Mardi Siwi tidak beralasan, padahal pihaknya memiliki gedung sendiri, sebagai salah satu syarat izin operasi.  Menurut Sae, seharusnya, sekolah kecil dibina agar bisa berkembang, namun Dindik justru kebalikan.
Dari gugatan tersebut, pihaknya meminta izin operasional untuk dikeluarkan. Dan Pemerintah pusat tidak menutup mata terhadap kasus ini. Karena tanggungjawab pendidikan, masyarakat, lembaga pendidikan, dan pemerintah.
Kepala Sekolah SMA Jaya Sakti. Siswo Raharjo menambahkan, terkait masalah merger pihaknya tidak tahu. Tetapi yang pasti, sekolah dan gedung ada. Namun kenapa dinas melakukan merger ke sekolah lainnya. Selain itu, kalau sekolah ini ditutup mana surat keterangan ditutup itu mana?
“Siswa yang dimerger ini tidak mau dan kembali ke sekolah ini. Dan sekolah pun tidak bisa berbuat banyak,” ungkapnya.
Kuasa Hukum SMA Jaya Sakti Sunarno Edi Wibowo mengatakan, saat ini masih pra persiapan persidangan. Namun pihaknya meminta diskorsing karena ini mendesak bagi anak bangsa untuk pendidikan, yang ditolak oleh dinas. Padahal negara menjamin untuk mendapatkan pendidikan, tetapi masih ada pengkerdilkan.
“Saya akan melaporkan ke Menteri Pendidikan, untuk melaporkan Dindik Kota Surabaya karena  tidak melindungi pendidikan,” kata Bowo.
Diknas merger, ingin dipersempit. Padahal, sekolah mencetak SDM-SDM yang bermutu, tetapi masih tidak diperhatikan. Kalau ini dibiarkan, maka akan banyak sekolah-sekolah yang tutup dan anak-anakpun banyak yang tidak sekolah. “Sekolah itu menghasilkan banyak tokoh-tokoh. Dan saya seperti ini, karena sekolah. Tetapi kenapa masih dikerdilkan seperti ini,” pungkasnya.
Sementara Kasie Prasarana Dinas Pendidikan Kota Surabaya Sigit Priyo Sembodo mengatakan, pada tahapan ini masih mengumpulkan berkas dan dilakukan pemeriksaan awal terhadap berkas yang ada. Sementara terkait gugatan, kan sudah jelas disampaikan kepala dinas untuk dimerger. Dan siswanya sudah diberikan solusi, untuk ditempatkan di SMA Mardi Siwi.
Alasan dari dilakukan Merger, ini karena dari awal sudah memberikan kesempatan yang terbaik, untuk melaksanakan proses pembelajaran. Dan saat dilakukan evaluasi, proses pembelajaran masih dilakukan, namun izin operasional sekolah tersebut harus diperpanjang.
“Namun perpanjangan ijin operasional sekolah tidak sesuai prosedural. Sehingga dikembalikan, untuk diperbaiki,” terangnya.
Karena izin operasional yang diusulkan tidak kunjung datang, sampai batas waktu diberikan. Padahal waktu terus berjalan, dan pihaknya tidak ingin anak-anak yang belajar tidak sesuai proses tidak benar. Maka dipindah ke SMA Mardi Siwi, sambil mediasi diperbaiki. “Siswa sudah dimutasi, agar bisa melanjutkan proses belajarnya,” paparnya.
Sementara 21 siswa kelas XII yang akan ikut Unas, namun masih kembali ke sekolah tersebut. Pihaknya juga bingung, kenapa sudah dimutasikan semua kok masih ada siswa. “Kami bingung, kenapa masih ada siswa disekolah tersebut,” imbuhnya. [bed]

Tags: