Upaya Menyatukan Hisab dan Rukyat

10460213_10152575820254923_3453754001891957756_nJudul Buku   : Mengintip Bulan Sabit Sebelum Maghrib
Penulis    : Agus Mustofa
Penerbit  : Padma Press
Tahun Terbit  : Juni 2014
Tebal Buku  : 256 hal.
ISBN    : 978-979-1070-53-9
Presensi  : Nur Fitriana
Tim Riset Rukyat dan staf Jurusan Syariah Universitas Muhammadiyah Malang.

Agus Mustofa, siapa yang tidak mengenali penulis termasyhur ini, penulis yang dikenal dengan gagasan cemerlang, pemikiran-pemikirannya yang kritis, dan juga kontroversial. Dan dari beberapa bukunya yang terkenal dengan diskusi tasawuf modern ini sudah banyak yang telah diterbitkan, dan dengan buku barunya dengan judul mengintip bulan sabit sebelum magrib merupakan edisi diskusi tasawuf modern seri ke 39.
Sebelumnya, penulis juga telah menerbitkan bukunya pada seri ke 36 yakni jangan asal ikut-ikutan hisab dan rukyat, buku tersebut merupakan bentuk perhatian penulis terhadap kondisi ummat islam Indonesia pada tiga tahun terakhir, yang hanya sekedar ikut-ikutan tanpa ada kesadaran atas perbedaan penetapan awal bulan ramadhan dan hari raya Idul Fitri maupun Idul Adha, baik yang mengikuti hisab maupun rukyat, dan buku terbarunya ini merupakan lanjutan dari buku tersebut yang berbicara mengenai perbedaan antara hisab dan rukyat.
Buku ini lahir atas kegelisahan penulis yang selama ini melihat kondisi ummat Islam di Indonesia yang selalu diwarnai dengan perbedaan dalam penentuan awal bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri maupun Idul Adha sehingga membuat ummat resah dan seolah-olah menjadi hal yang lumrah. Berangkat dari persoalan itu, penulis berpikir dengan renungan begitu dalam mencoba mencari jawaban atas permasalahan klasik tersebut, seperti yang di ungkap pada awal tulisan buku ini dalam bentuk puisi.
Atas izin Allah SWT dengan penuh tabah dan kesabaran, akhirnya penulis menemukan jawaban untuk menjembatani kesenjangan antara hisab dan rukyat tersebut. Dengan menggunakan metode RQG (Rukyat Qabla Ghurub) ini persoalan antara hisab dan rukyat bisa saling bertemu. Maka dengan metode RQG bisa menyatukan metode keduanya baik hisab maupun rukyat. Jadi metode RQB tidak hanya menggunakan hisab saja namun juga rukyat.
Dengan metode RQB ini penulis berupaya bisa menyatukan metode keduanya karena metode tersebut tidak menafikkan atau menghilangkan salah satu metode baik hisab maupun rukyat sebab sebab antara metode metode hisab dan rukyat memiliki kesamaan yang sudah berjalan sejak dulu, yaitu masing-masing memiliki pendapat yang sama terhadap peristiwa pergantian bulan, yang kita kenal sebagai peristiwa konjungsi ataupun ijtimak.
Seperti di setiap sidang isbat yang digelar oleh pemerintah peristiwa ijtimak selalu di umumkan, sebagai bagian dari landasan keputusan pemerintah dalam menetapkan datangnya bulan suci ramadhan. Dan hampir seluruh ormas maupun peserta isbatselalu menyetujui. Tak ada yang menolak bahkan, antara dua pihak yang selama ini menggunakan metode berseberangan – hisab dan rukyat – pun mengamini.
Penulis melihat kesamaan persepsi semua pihak terhadap peristiwa ijtimak ini bisa digunakan sebagai ‘pintu masuk’ bagi upaya untuk membangun kesamaan itu. Bahwa semua pihak sudah memiliki persepsi yang sama terhadap berakhirnya bulan lama, dan tentu saja akan segera disusul dengan datangnya bulan baru. Logika umumnya bahwa jika sebuah bulan sudah berakhir maka dengan sendirinya bulan baru akan segera hadir setelahnya. Persoalan inilah yang kemudian membuat penulis menulis buku ini.
Buku yang mencerahkan ini tak hanya sekedar menawarkan metode RQB belaka, tanpa ada kontribusi yang nyata. Oleh sebab itu penulis telah berikhtiyar untuk mendatangkan Mr.Thierry Legault seorang ahli astrofotografer dari Perancis untuk memberikan pelatihan mengenai pengetahuan tentang Astrofotografi kepada para ahli hisab dan rukyat guna untuk memberikan solusi terbaik atas persoalan antar hisab dan rukyat. Dan harapannnya, gagasan penulis menjadi pertimbangan tersendiri bagi pemerintah dan ormas-ormas Islam dalam penentuan awal bulan Ramadhan. Amien.

————– *** —————

Rate this article!
Tags: