Viral Chatting Mesra Sekda Bondowoso dengan Seorang Dokter Gigi

Sebagian isi chatting Sekda Bondowoso dan Hayu Henning. (Hasil Screnshot)

Dinonaktifkan Sementara karena Diduga Langgar Kode Etik
Bondowoso, Bhirawa
Lingkungan Pemkab Bondowoso tengah dihebohkan viralnya chatting Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bondowoso Syaifullah dengan seorang dokter gigi. Chatting melalui pesan WhatsApp (WA) tersebut viral karena isi pesan memperlihatkan kemesraan mereka berdua.
Pesan hasil screenshot berbentuk file PDF tersebut dikirim liar oleh nomor 0852 3052 6258 kepada sejumlah orang termasuk juga insan pers. Screenshot tersebut berisikan percakapan detail antara Sekda Bondowoso dengan seorang dokter giri bernama drg Hayu Henning Handayani, yang merupakan salah seorang ASN di lingkungan RSUD dr Koesnadi.
Screenshot chatting Sekda dan Hayu yang berbentuk PDF itu sebanyak 12 halaman itu kemudian viral di media sosial Facebook dan media chatting WhatsApp, pada Rabu (26/8). Berdasarkan hasil screenshot yang beredar obrolan antara keduanya, terjadi sejak Februari hingga Agustus 2020.
Dalam chatting tersebut, Sekda memanggil ‘Hayuku’ dan ‘Sayang’. Sementara Hayu memanggil lawan bicaranya dengan sebutan ‘ayah’. Bahkan dalam chatting itu, keduanya saling berkirim gambar.
Menanggapi hal itu, Sekda Bondowoso, Saifullah tak menampik bila dia sempat saling berbalas pesan dengan dokter itu. Saifullah juga membenarkan, bila chat WhatsApp yang tersebar itu merupakan isi pesan antara dia dengan dokter gigi itu.
“Kalau chat atau percakapan yang tersebar mungkin benar. Semua orang juga melakukan (chat dengan lawan jenis) itu. Kalau ada pesan atau hal kotor di dalam tangkap layar tidak benar,” katanya saat dikonfirmasi, Kamis (27/8).
Syaifullah mengaku, bahwa dirinya memang pernah membantu Hayu Henning Handayani, dalam proses penceraian dengan suaminya. “Tapi demi Allah saya tidak melakukan apa-apa dengan dia. Dia sudah punya suami sekarang,” paparnya.
Syaifullah pun mengakui, bahwa Hayu pernah meminta tolong kepadanya karena proses penceraiannya terhambat, akhirnya selesai. “Dalam proses ini, saya tunjukkan bersabar dengan anak. Seperti dalam chat itu,” kata Sekda mengakui.
Namun demikian, Sekda menegaskan bahwa dirinya tak melakukan hal yang kotor (perzinahan). “Kalau percakapan itu mungkin ya. Semua orang kan melakukan itu,” paparnya.
Ditempat yang berbeda, drg Hayu Henning Handayani enggan memberikan komentar banyak terkait isi chatting yang viral. Ia tampak menghindari sejumlah awak media saat mendatangi Pendopo Bupati hendak menghadap ke Bupati Salwa Arifin. “Untuk sekarang saya belum bisa ngomong. Kepentingannya ke sini ketemu bupati,” katanya saat dikonfirmasi di Pendopo.
Ditanya perihal handphone miliknya hilang, Hayu mengaku benar jika handphonenya hilang. Dan berdasarkan surat laporan kehilangan. Handphone yang hilang merk OPPO dengan nomor sim card 08122239191, atas nama Hayu Hening Handayani, dengan tanggal laporan 24 Agustus 2020 kemarin. “Kalau HP hilang iya. HPnya hilang,” kata dokter spesialis gigi itu.
Usai dari Pendopo Bupati namun tak bisa menemui Bupati Salwa Arifin karena sedang bertugas. Hayu bergegas menuju mobilnya guna ke kantor DPRD Bondowoso. Adapun tujuannya kata dia, yakni untuk membicarakan perihal persoalannya. “Karena warga Bondowoso, saya mendatangi kantor DPRD untuk membicarakan hal ini,” tutupnya.
Sementara itu, Sekda Syaifullah juga diduga melanggar pasal 3 angka 4, 6 dan 9 serta pasal 4 angka 1 dengan ancaman hukuman disiplin berat, sebagaimana pasal 7 ayat 4 Peraturan Pemerintah Nomor 53 tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil. Saat ini Syaifullah mendapat pembebasan tugas sementara.
“Pak Sekda ini diberhentikan sementara ini bukan berkaitan dengan kasus hukum sebagai terdakwa, tapi berkaitan dengan disiplin. Berkaitan dengan Kode Etik itu aja,” kata Wakil Bupati Bondowoso H Irwan Bachtiar Rahmat SE MSi saat dikonfirmasi awak media, di Wisma Wabup, Kamis (27/8).
Kata Wabup Irwan, hal ini perintah dari Ibu Gubernur Jatim Timur kepada pihaknya untuk menonaktifkan Sekda Bondowoso. Dan pada hari ini sesuai dengan jadwal, Syaifullah menjalani pemeriksaan oleh Inspektorat Provinsi di Kantor Inspektorat Bondowoso.
“Ini perintah dari Bu Gubernur kepada kita untuk menonaktifkan. Peristiwanya yang kita tahu berkaitan dengan ancaman yang dilakukan kepada saudara Alun dan Sulis. Itu aja,”urai Politisi PDIP itu.
Dijelaskannya, bahwa pembebastugasan sementara kepada Syaifullah sebagai Sekda ini dalam waktu hingga permasalahan selesai dan sanksi sendiri ditetapkan oleh Gubernur. Karena, pemberian sanksi tersebut merupakan kewenangan Gubernur Jawa Timur.
Untuk itu, agar roda pemerintahan Kabupaten Bondowoso terus berjalan, pihaknya akan mendesak Pemerintah Provinsi Jatim untuk segera menentukan Pelaksana Harian (Plh) dan Penjabat pengganti Syaifullah.
“Satu dua hari ini. Kita nunggu kabar dari Provinsi sehingga nanti kita menindak lanjuti siapa yang akan ditunjuk sebagai Plh. Sekaligus untuk memproses juga menyiapkan Penjabat,”jelasnya.
Sementara itu, saat ditanya perihal beredar pesan yang dikirim liar oleh nomer misterius berbentuk file pdf. Yang berisi pesan berantai via aplikasi whatsapp hasil screnshot percakapan Sekda Syaifullah dengan seorang perempuan yang diketahui merupakan salah satu dokter gigi disebuah rumah sakit setempat.
Wabup Irwan enggan memberikan komentar. Kata dia, pihaknya belum mengetahui secara detail akan hal itu. “Kalau masalah chat pribadi yang nantinya juga berkaitan dengan kode etik,” katanya.
Adapun informasi, Sekda Syaifullah saat ini tengah menjalani proses hukum sebagai terdakwa kasus ancaman kekerasan terhadap mantan kepala Badan Kepegawaian Daerah Alun Taufana. [san]

Tags: