Wabup Lumajang Ikuti Entry Meeting BPK Terkait Anggaran Covid-19

Wabup indah Amperawati , Sekda Lumajang Agus Triyono beserta jajaran OPD terkait ketika mengikuti entry meeting pemeriksaan pendahuluan penanggulangan atas Covid -19 tahun anggaran 2020 pada wilayah Provinsi Jawa Timur melalui virtual.

Lumajang Bhirawa
Dalam rangka tertib laporan anggaran untuk Covid 19, Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperawati, didampingi Sekretaris Daerah Kabupaten Lumajang, Agus Triyono, bersama jajaran OPD terkait, mengikuti entry meeting pemeriksaan pendahuluan penanggulangan atas Covid -19 tahun anggaran 2020 pada wilayah Provinsi Jawa Timur melalui virtual, yang bertempat di Ruang Mahameru Kantor Bupati Lumajang, Rabu (9/9).

Pada agenda video conference tersebut, Wakil Bupati Lumajang tampak menyimak dengan seksama seluruh paparan dan arahan dari Kepala Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Provinsi Jawa Timur, Joko Agus Setyono, sebagai pembicara dalam pertemuan tersebut.

Dalam keterangannya pada telekonferensi tersebut , Joko Agus Setyono menjelaskan, bahwa latar belakang atau alasan pemeriksan yang dilakukan BPK Provinsi dalam hal penanggulangan Covid-19 yakni terkait rincian besaran anggaran yang dialokasikan oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah, serta menjelaskan asal sumbangan pihak ketiga yang berkaitan pada penanganan bencana Covid-19 tersebut.

Lebih lanjut dikatakan bahwa Covid 19 merupakan Bencana terjadi secara masif hampir di seluruh Indonesia dan telah menimbulkan korban jiwa, serta berdampak secara ekonomi dan sosial, antara lain meningkatnya pengangguran akibat PHK dan kemiskinan.

“Pemerintah RI juga telah menetapkan bencana Covid-19 sebagai bencana nasional sesuai dengan Keppres nomor 12 tahun 2020 tanggal 13 April 2020,” ujarnya.

Alasan khusus lain dijelaskan juga bahwa pada untuk persoalan pemeriksaan kinerja bidang kesehatan, antara lain lambatnya proses pembayaran klaim dan insentif nakes, serta adanya persoalan juga diantaranya belum semua Laboratorium Jejaring memenuhi standar, penetapan Rumah Sakit rujukan oleh daerah sesuai standar,persoalan target test masal tidak memenuhi kebutuhan, serta jumlah dokter atau nakes tidak memadai.

Sementara itu, menurut Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Heru Tjahjono pada paparannya menjelaskan bahwa ditengah pandemi Covid-19 Pemprov Jawa Timur, terus berupaya dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi, seiring dengan upaya mengendalikan penyebaran Covid-19.

Selain itu, dijelaskan juga, upaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara umum tercermin pada peningkatan penyerapan anggaran yang telah digelontorkan oleh Pemprov Jawa Timur ada pada triwulan ke tiga tahun ini yang angka penyerapan anggaran mencapai 75 persen.

“Kami tekankan kepada seluruh instansi yang mengelola dana kegiatan penanganan Covid-19 untuk secara terus-menerus berbenah diri dalam rangka mewujudkan kinerja yang lebih baik. Kami berharap kerja keras bersama dalam menggerakkan ekonomi masyarakat dan penanganan pandemi Covid-19 dapat berjalan dengan baik dan menjadi amal ibadah buat kita semua,” jelasnya. DWI

Menurutnya, sampai saat ini masyarakat masih melakukan adaptasi kebiasaan baru dalam menanggapi pandemi Covid-19. Untuk itu, untuk itu Dia berharap kepada masyarakat agar tetap menjalankan protokol kesehatan, seperti disiplin menggunakan masker dan selalu menjaga jarak menjadi rutinitas yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. (Dwi).

Tags: