Wagub Emil Elestianto Dardak Apresiasi Penanganan DBD di Jember

Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak saat memimpin Rakor dengan Bupati Jember dan Bakorwil V Jember di ruang EJSC di Bakorwil V Jember, Rabu (18/3/2020) malam.

Jember, Bhirawa
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengapresiasi upaya Pemkab Jember dalam penanganan kasus Deman Berdarah Dengue (DBD) diwilayah. Atas upaya preventif yang telah dilakukan selama ini, tren kasus DBD di Jember selam tiga bulan terakhir cenderung mengalami penurunan.
“Dengan penanganan preventif yang dilakukan oleh tim jajarannya, mampu menekan angka kasus DBD di Jember secara signifikan. Itulah kenapa Pemkab Jember belum menetapkan KLB,” ujar Wagub Emil Elestianto Dardak usai menggelar rapat koordinasi dengan Bakorwil V Jember, Bupati dan Forkompimda Jember di gedung EJSC Bakorwil V Jember, Rabu (19/3) malam.
Menurut Emil, kasus DBD merupakan penyakit yang berbahaya disamping Covid 19 yang saat ini menjadi perhatian serius pemerintah. Dengan keterbatasan rumah sakit, jika DBD tidak terkendali akan menyulitkan, meskipun tidak harus diisolasi, tapi juga butuh perawatan intensif.
“Kami akan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Pemrov Jatim untuk mengetahui detailnya jumlah kasus DBD di Jawa Timur. Kalau Jember ada tend menurun alhamdulillah, tinggal Kabupten Malang yang hingga saat ini DBD masih tinggi sekitar 587 kasus,’ ungkapnya.
Sementara, berdasarkan data kasus DBD di Kabupaten Jember yang dilaporkan oleh Bupati Jember dr. Faida kepada Wagub Emil Elestianto Dardak dalam tiga bulan terakhir ada trend penurunan.
“Di Jember ada 50 puskesmas yang menangani kasus DBD, dari jumlah itu, ada 10 Puskesmas yang kasus DBD nya tinggi. Pada Januari 2020, kasus DBD di Jember mencapai angka 121 kasus, bulan Februari mencapai 157 kasus, dan Maret hingga saat ini 22 kasus. Dengan penurunan ini, kami belum menetapkan KLB meskipun ada 2 orang yang meninggal,” ungkap Bupati Faida kemarin.
Ada beberapa langkah preventif yang dilakukan oleh tim yang dilakukan secara serentak hingga ke tingkat desa, dengan menggerakkan kembali Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), melakukan abetesasi secara selektif dan fogging focus bagi wilayah yang terindikasi serta program satu rumah satu jumatik.” Kegiatan ini yang dilakukan selama ini, sehingga kasus DBD di Jember bisa ditekan semaksimal mungkin,’ pungkas Bupati Faida kemarin.(efi)

Tags: