Wagub Jatim Apresiasi Pameran UKM Perikanan Kota Probolinggo

Wabup Emil Dardak tinjau display produk UKM.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Probolinggo, Bhirawa
Wakil Gubernur Provinsi Jatim Emil Dardak memberikan support kepada UKM perikanan yang ada di Kota Probolinggo. Ia meninjau display produk UKM di pusat perbelanjaan Graha Mulia didampingi Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin, Minggu 9/8/2020 petang.

Pameran produk UMKM ini merupakan terobosan guna mendongkrak pendapatan para UKM, di masa pandemi Covid 19. Ada sekitar 70 macam produk perikanan kering maupun basah yang disajikan dengan kemasan menarik.

Wagub Emil melihat satu per satu produk tersebut dan menikmati minuman mangga dalam kemasan. Menurutnya, Kota Probolinggo punya UKM yang mampu memaksimalkan potensi perikanan sebagai kota perdagangan bisa mewadahi UMKM berjualan.

“Terobosan semacam ini harus dilanjutkan dan didorong, karena biasanya mereka hanya mengandalkan pusat oleh-oleh. Namun sekarang kondisinya sepi karena wisatawan menurun. Selain penjualan on line memang harus inovatif dalam mencari jalur pemasaran atau gimmick,” sarannya.

Wagub Emil juga menyarankan ada evaluasi, dilihat feedback-nya. Produk mana yang laku dan yang tidak laku harus dipelajari. Bagi produk yang bagus diperkuat, apabila masih kurang menarik harus diperbaiki. Program semacam ini juga dilakukan di Kota Madiun. Jika berhasil akan dikembangkan di daerah lainnya.

“Jika ini berhenti maka efeknya sampai ke hulu yakni para nelayan. Jika usaha dari UKM ini lancar maka bisa lancar menyerap produk nelayan. Saat ini perekonomian menyusut, yang menolong dari pertanian. Industri tidak separah pariwisata, tetapi ada penurunan sekitar 7 persen, dan upaya semacam ini bisa membantu,” tuturnya.

Wagub Emil berpesan kepada para UKM agar jangan pernah berhenti berinovasi. “Kata kuncinya jangan melupakan perbaikan produk. Pemasaran terbaik adalah produk berkualitas. Selalu mengevaluasi produksinya, efisiensinya, quality controlnya (QC). Saya sudah mengkaji agar QC Dinas Perikanan bisa dipasang di produk perikanan kota untuk memperkuat nilai jual dan punya keunggulan tinggi,” tandasnya.

Sementara itu salah satu UKM penjual abon ikan dan sambal cumi, merasa senang karena omzetnya bertambah setelah produknya ditampilkan di pusat perbelanjaan di kota ini. Setiap hari rata-rata bisa meraup omzet lebih dari Rp 2 juta, bahkan tembus hingga Rp 4 juta. Program display di pusat perbelanjaan di Jalan Dr Soetomo berlangsung mulai 4 Agustus hingga 16 Agustus mendatang.

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Kota Probolinggo, bakal mendapat bantuan. Hanya saja belum diketahui, jenis dan bentuk bantuannya serta jumlah UMKM yang akan mendapat bantuan dari pemerintah pusat itu. Kabar baik tersebut disampaikan Wali kota Hadi Zainal Abidin di sela-sela kunjungan Wagub Emil.

Wali Kota. menyebutkan, ada 6.876 UMKM yang sudah diajukan ke Kementerian Koperasi dan UMKM. Termasuk UMKM baru yang jumlahnya sekitar lima ratusan. Wali kota Hadi mengaku tidak tahu, UMKM yang diajukan tersebut mendapat bantuan apa. Apakah Bantuan Lansung Tunai (BLT) yang setiap bulannya Rp 600 ribu yang dicairkan melalui kantor Pos. Atau bantuan usaha bentuk lainnya seperti, permodalan atau berbentuk barang. “Kami tidak tahu. Pokoknya kami ajukan. Dibulan Juni lalu, apa katanya pemerintah pusat,” ujarnya.

UMKM yang diajukan bantuan merupakan binaannya. Saat ditanya apakah mereka tidak mendapat bantuan sama sekali, sehingga dimintakan ke pemerintah pusat ? Hadi menjawab tidak tahu.

“Kalau bantuan sembako kan seluruh warga dapat dari Pemkot. Jika bantuan lain dari pemerintah pusat, kami tidak tahu,” katanya.

Ia yakin, UMKM yang diajukan tidak akan mendapat bantuan ganda. Mengingat, pemerintah pusat telah mengantongi data, siapa saja yang sudah mendapat bantuan. Termasuk bantuan BLT yang setiap bulannya Rp 600 ribu tersebut. “Ya nggak lah, karena pemerintah pusat punya data,” jelasnya.

Tentang kapan bantuan tersebut turun? Gatot juga mengaku, belum tahu dan berapa jumlah penerimanya. Ia berharap, seluruh UMKM binaan DKUPP mendapat bantuan, mengingat seluruhnya terdampak Covid-19. “Ya, mudah-mudahan mendapat semua. Mereka kan terdampak virus corona. Usahanya kembang-kempis,” lanjutnya.

Mengenai persyaratannya cukup banyak. Salah satunya surat keterangan kepemilikan usaha dan diutamakan Industri Rumah Tangga (IRT). Tak hanya surat kepemilikan, pihaknya juga croscek langsung ke lapangan, apakah mereka benar-benar memiliki usaha atau tidak. “Semuanya memiliki usaha. Kami sudah kroscek ke lapangan. Usahanya macem-macem,” tambah wali kota Hadi.(Wap)

Tags: