Wakil Wali Kota Batu Tinjau Lokasi Bedah 1000 Rumah

7-FOTO KAKI nas-0611 Bedah Rumah (3)Kota Batu, Bhirawa
Pemerintah Kota (Pemkot) Batu terus melakukan persiapan untuk pelaksanaan program bedah rumah. Namun data terakhir menunjukkan bahwa pelaksanaan program bedah rumah yang dikerjasamakan dengan Divisi 2 Kostrad Singosari ini belum bisa dilaksanakan dalam waktu dekat ini.
Karena dari 24 desa/keluarahan yang mengikuti program ini, baru 5 desa dan 2 kelurahan yang telah menyerahkan data rumah penduduk yang akan direnovasi. Lima desa itu yakni Beji, Sumberjo dan Sumber Brantas serta Desa Giripurno. Kelurahan Ngaglik dan Temas, juga sudah menyerahkan datanya ke Bagian Kesra, Kota Batu.
“Kita ingin menunjukkan keseriusan pemkot untuk memperbaiki kondisi tempat tinggal masyarakat. Untuk itu semua persiapan dari program itu terus kita perbaiki sehingga dalam pelaksanaannya nanti bisa lancer dan sesuai rencana,” ujar Wakil Wali Kota (Wawali) Batu, Punjul Santoso, saat meninjau rumah milik Fatoni, salah satu warga Desa Giripurno yang rumahnya juga akan dibedah, Rabu (11/6).
Rumah Fatoni ini, katanya, dalam program bedah rumah Pemkot Batu ini masuk dalam kategori rusak berat. Padahal rumah ini telah ditinggali Fatoni bersama 1 istri dan 3 anak selama 30 tahun. Namun saat ini ada anaknya yang telah berumah tangga dan memiliki rumah sendiri.
Data di bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemkot Batu, jumlah rumah yang masuk dalam program bedah rumah ini mencapai 1000 unit rumah. Tapi sampai awal bulan ini baru 281 rumah sudah diajukan pemerintah desa/kelurahan untuk direnovasi. “Setelah seluruh desa memasukan datanya lagi. Pihak Kostrad akan mengecek ulang kondisi bangunan rumah milik penduduk yang ingin diperbaiki,” ujar kordinator tim bedah rumah Kota Batu, Driatmanto.
Menurutnya, survey pertama sudah dilaksanakan. Setelah desa/kelurahan menyerahkan data surat pernyataan dari pemilik rumah. Maka anggota Kostrad akan melakukan survey lagi. Yaitu, untuk memastikan luas bangunan dan kondisi rumah secara umum. “Tipe rumah yang masuk dalam kategori perbaikan, luas bangunannya 4 x 7 m. Lantainya masih tanah, janda, cacat, tidak memiliki penghasilan tetap atau hanya Rp500 ribu per bulannya,” jelas Driatmanto.
Adapun biaya perbaikan rumah pada tahun ini bervariatif. Dilihat dari berat dan tidaknya kerusakan rumahnya. Biaya perbaikan rumah penduduk yang rusak ringan hanya Rp 4.6 juta. Sedangkan yang mengalami rusak berat biayanya sampai Rp23 juta.
Kasubag Kemasyarakatan, Bagian Kesra Kota Batu, Badrut Taman menambahkan, Pemkot Batu sudah menyiapkan dana Rp10 miliar untuk membiayai program bedah rumah. “Nanti yang mengerjakan anggota TNI AD bersama masyarakat yang tinggal di dekat rumah yang akan direnovasi. Anggota TNI-nya akan bermalam di rumah warga,” ujarnya.
Badrut berharap agar dalam pelaksanaan program, seluruh desa dan kelurahan segera menyerahkan surat pernyataan dari warganya yang siap untuk direnovasi. “Kalau datanya cepat masuk ke Bagian Kesra. Maka semakin cepat pula untuk proses pelaksanaan program bedah rumah ini,” pungkasnya. [nas]

Keterangan Foto: Wakil Wali kota Batu, Punjul Santoso, saat meninjau rumah milik Fatoni yang akan segera dibedah oleh tim dari Pemkot dan Kostrad. [nas/bhirawa]

Tags: