Wali Kota Ajak Eselon IV Jadi Kepala Daerah

7-FOTO OPEN nas-0624 Eselon (1)Kota Batu, Bhirawa
Wali Kota Batu, Eddy Rumpoko (ER), mengajak seluruh Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemkot Batu untuk turun ke desa.  ER berharap para PNS melihat kondisi desa, menambah pengetahuan, dan bercermin pada keberadaan desa.
Hal ini dilakukan sekaligus untuk mengevaluasi kinerja selama ini. Sebagai langkah awal, ER mengajak 420 pejabat eselon IV untuk bertukar ide, aspirasi, dan pandangan dalam sebuah dialog di Pendopo Balaikota Batu, Selasa (24/6).
ER menginginkan keberhasilan sebuah pembangunan hanya terekam di atas kertas laporan saja. Namun orang nomor sati di Kota Batu ini menginginkan keberhasilan itu terlihat langsung dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam dialog di pendopo kemarin, para pejabat eselon IV diminta menyampaikan pemikiran dan membuat kebijakan jikalau para ejabat ini menjadi kepala daerah.
“Bahwa ternyata banyak hal yang belum diselesaikan, mulai dari pembangunan insfrastruktur, sarana/prasarana yang lain. Ini mungkin dikarenakan belum ada perencanaan yang baik dari kita, baik dari kepala dinas atau yang lain,” ujar ER kepada para pejabatnya.
Untuk memotivasi para bawahannya, walikota sampai rela merogo kocek pribadi untuk memberikan bonus untuk PNS yang memiliki pandangan dan pemikiran yang cemerlang dalam mengatasi permasalahan di Kota Batu. Bonun itupun diberikan kepada para pejabat eselon IV yang terbagi dalam 10 kelompok diskusi.
Eddy Rumpoko menjelaskan, ajakan untuk turun ke desa ini diambilnya setelah ia diam-diam turun ke lapangan. Dengan fakta ini, ke depan ia akan mengajak seluruh PNS di lingkungan Pemkot Batu untuk lebih memperhatikan keberadaan dan pembangunan desa. Wali kota mencontohkan kondisi jalan di jalur alternative Temas. Dari situ walikota berpendapat bahwa selama ini banyak kinerja yang belum dirasakan oleh masyarakat.
“Kemarin saya lihat jalur alternatif dari Temas, sampai ke Torongrejo jalannya rusak, Penerangan Jalan Umum (PJU) mati semua, padahal jalan itu digunakan untuk jalur alternative,” tambah ER. Selain itu, ia melihat bahwa masih banyak pembangunan tempat ibadah yang perlu diperhatikan. Tidak hanya pembangunan secara fisik, tapi pembangunan non fisik harus dilakukan dengan baik.
ER mencontohkan bantuan sosial yang diberikan kepada masyarakat. Ia meminta bantuan ini tidak hanya bisa membuat organisasi kemasyarakatan itu maju, tapi juga harus memajukan masyarakat lainnya. “Saya akan mengajak seluruh elemen masyarakat, organisasi kemasyarakatan terlibat dalam proses pembangunan, jadi tidak hanya pemerintah saja yang bergerak, seluruh elemen masyarakat bergerak,” terangnya.
Adapun dialog yang dilakukan di masing-masing kelompok, ada yang terlihat apatis dan ada yang terlihat rebut. Seperti kelompok diskusi Kalilanang yang dikordinir Musta’im. Kelompok ini ingin melakukan peningkatan kesejahteraan rakyat dengan pemberdayaan dan pelatihan.
“Selain itu sebagai Kota Wisata yang agamis, kami ingin menjadikan kawasan villa Songgoriti tidak disalah fungsikan dan dikembangkan dengan lebih bermartabat. Kemudian saya akan beri nama villa syariah,”ujar Musta’im. [nas]

Keterangan Foto: Suasana diskusi wali kota dengan para pejabat eselon IV bertempat di Pendopo Balaikota Batu, Selasa (24/6). [nas/bhirawa]

Tags: