Wali Kota Ajak Masyarakat untuk Bangkitkan Semangat Gotong Royong

30-peringatan-BBGM1Pasuruan, Bhirawa
Gotong royong adalah kearifan lokal bangsa Indonesia yang layak untuk dipelihara dan dijaga. Hanya saja, fungsi dan kekuatan besar dalam kehidupan masyarakat dalam bergotong royong sedikit demi sedikit hilang akibat perkembangan zaman dan perubahan globalisasi.
Wali Kota Pasuruan H Hasani SH mengaku saat ini gotong royong banyak mengalami degradasi dan kehilangan makna tergantikan dengan sifat individualistik, materialistik serta penilaian dan penghargaan yang didasarkan pada materi.  Karenanya, iapun mengajak agar masyarakat Kota Pasuruan agar lebih mengutamakan semangat gotong royong.
“Atas kondisi itulah, mari semuanya kita kembalikan nilai-nilai gotong royong dan keswadayaan masyakat sebagai potensi pembangunan yang berbasis pada pengembangan kearifan lokal,” ujar H Hasani SH di sela-sela sambutan penutupan acara peringatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGM) XI dan Hari Kesatuan Gerak PKK ke-42 di lapangan Darmoyudo Kota Pasuruan, Rabu (28/5).
Rangkaian BBGM XI dan Hari Kesatuan Gerak PKK ke-42 diawali dengan pencanangan yang dibuka secara resmi di Provinsi Jatim 13 Mei. Sedangkan tingkat nasional di laksanakan pada 22 Mei dipusatkan di Jakarta. Kegiatan ini kemudian ditindaklanjuti semua kota atau kabupaten yang kemudian ditutup serentak di semua daerah.
Di sisi lain, semangat gotong royong lanjut H Hasani juga mengandung filosofi luhur untuk meningkatkan integritas bangsa dan kemandirian.  Mandiri dalam hal ini supaya memelihara dan menjaga semangat gotong royong masyarakat dalam pembangunan sesuai dengan nilai-nilai budaya lokal. Begitupula bisa menjadikan wadah bersilaturahim sekaligus untuk membangun sebuah karakter.
“Dengan kegiatan ini, kami harapkan nantinya bisa menginventaris kegiatan yang dilakukan berdasarkan swadaya masyarakat dengan pola pendekatan pemberdayaan. Dengan demikian, maka akan memunculkan suasana kemitraan, kemampuan berswadaya dan memberdayakan fungsinya,” terang H Hasani SH.
Penutupan sendiri ditandai dengan pemukulan gong dan pelepasan balon oleh Wali Kota Pasuruan dan diakhiri dengan pameran produk unggulan Usaha Kecil Menengah (UKM).

Diterapkan pada Siswa
Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Kota Pasuruan Raden Murahanto mengatakan gotong royong bisa diterapkan kepada siswa di dalam maupun di luar sekolah.  “Semangat gotong royong bisa diajarkan melalui praktik nyata. Misalnya kegiatan-kegiatan yang bernuansa kerjasama baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Seperti kerja kelompok atau pun pada ekstra kulikuler sekolah,” tandas Raden Murahanto.
Menurutnya, memberi bekal bagi kaum muda tentang makna gotong royong harus berkelanjutan. Utamanya kepada generasi muda, diharapkan dapat mengembalikan nilai-nilai kebangsaan yang mulai ditinggalkan. [hil.adv*]

Tags: