Wali Kota Madiun Janjikan Pinjaman Lunak PKL untuk Modal Usaha New Norma

Wali Kota Madiun, H. Maidi

Kota Madiun, Bhirawa
Wali Kota Madiun, H. Maidi disaksikan Forkopimda, LSM, Wartawan dan Kepala OPD, saat gelar keterbukaan informasi mengenai data penerima bantuan juga terus disosialisasikan agar seluruh elemen masyarakat, di gedung GICO Dinas Kominfo Kota Madiun, Kamis (4/6) menjanjikan pemberian pinjaman lunak untuk modal usahanya kepada pedagang kaki lima (PKL) di Kota Madiun karena pandemi virus covid-19.
“Terima kasih masukan dari LMS perihal apa tidak ada pemberian pinjaman lunak kepada PKL karena pandemi covid-19, agar mereka bisa buka kembali pada New Normal di Kota Madiun nantinya. Semua itu bisa dibicarakan. Ini masukan baik kepada kami (Pemkot Madiun) karena masukannya baik dan membangun,”kata Wali Kota Madiun, H. Maidi menjawab usulan Rozi dari LSM yang ikut hadir pada acara tersebut.
“Dalam hal ini lanjut Wali kota, Pak Sekda Kota Madiun untuk memproses perihal pemberian pinjaman lunak kepada PKL, agar untuk modal usahanya pada pelaksanaan New Normal di Kota Madiun nanti. Ya, kalau dulu bunga 6 proses dalan satu tahunnya. Sekarang karena ada pandemi covid-19, bagaiman kalau bunganya diberikan 3 prosen pertahunnya. Ya harus dibedakan lah. Gimana Pak Sekda,”ungkap Maidi disambut anggukan kepala oleh Sekda Kota Madiun, Rusdiayanto yang duduk berada disamping Wali Kota.
Gak apa apa kata Wali Kota, semua elemen LSM, Pers dan masyarakat Kota Madiun boleh memberikan masukan demi kebaikan Kota Madiun. Tapi masukan atau kritikan yang baik dan membangun. Baiknya begini-begini, Jangan masukannya maudo terus atau mencela. “Demikian halnya, dalam pencarian data warga Kota Madiun yang miskin butuh bantuan, saya setiap saat atau setiap ssore sepedaan bersama staf dan kepala OPD yang bersedia mengikuti saya sepedaan keliling mencari orang miskin, silakan ikut gak masalah. Nanti pasti bereslah. Jangan kuatir,”ungkap Maidi menawarkan ajakan kepada LSM dan Pers.
Masalahnya pemberian bantuan kepada warga terdampak covid-19 di Kota Madiun, Pemkot Madiun masih punyai 20 ton beras disimpan di gudang bukan di Posko Rumah Dinas. Juga dianggarkan Rp190 miliar hasil pemangkasan anggaran dari OPD-OPD. Karena pandemi covid-19 ini, semua anggaran di OPD-OPD dipangkas khusus untuk menangani covid-19 tersebut, agar segera sirna dari muka bumi.
Mengutip data dari pemaparan pada acara itu, BST 10.960, dari Provinsi 5.000, APBD II 7.478. Data itu tidak ada yang doble. Atau sekarang ini jumlah bantuan yang disalurkan sebanyak 43.749 atau (27.406 KK) Sementara itu warga miskin di Kota Madiun yang belum mendapat bantuan sebanya 943. Meski demikian, kami masih memerintahkan perangkat kelurahan atau Modin untuk mengadakan pendataan ulang khususnya warga miskin yang membutuhkan bantuan selama musim pendemi sekarang ini.

Juga diinformasikan, kalau sakrang ini, di Rumah Sakit Daerah Kota Madiun sepi pasiennya atau minim masukan/pendapatan 50 persen dari biasanya. Yang berarti Pemkot Madiun merugi besar dari segi pendapatan. Itu gak apapa merugi tetapi warga Kota Madiun semuanya sehat walafiat semua. “Wih gak popo mbayari dokter nganggur. Biar dokternya tiap hari diskusi-diskusi terus gak masalah. Yang penting masyarakat Kota Madiun selama pandemi covid-19 semua sehat-sehat,”ungkap Wali Kota disambut ger hadirin. (dar)

Keterangan foto. File walikota sampaikan data
Wali Kota Madiun, H. Maidi saat sampaikan data penerima bantuan kepada masyarakat terdampak covid-19 di gedung GCIO Dinas kominfo Kota Madiun, Kamis (4/6).sudarno/bhirawa

Tags: