Wali Kota Malang Instruksikan Peningkatan Serapan Stimulus Recovery Ekonomi

Wali Kota Sutiaji saat memimpin rakor di Balai Kota Malang Senin 3/8 kemarin

Kota Malang, Bhirawa.
Wali Kota Malang Sutiaji, menginteruksikan kepada seluruh perangkat daerah untuk melakukan peningkatan serapa guna menstimulus recoverg ekonomi di Kota Malang.

Dalam rapat koordinasi/rakor Perangkat Daerah, Camat dan Lurah se Kota Malang di ruang sidang Balaikota Malang Senin (3/8) kemarin Walikota Malang Sutiaji mendorong semua perangkat daerah untuk memaksimalkan serapan anggaran belanjanya. “Ini bagian dari strategi recovery ekonomi baik di tingkat lokal (kota Malang), regional (Jawa Timur) maupun tingkat nasional,”tandas Sutiaji.

Karena lanjut dia, begitu perangkat daerah melakukan akselerasi program kegiatan dan menggelontorkan anggaran belanja, maka secara otomatis akan terjadi mutiplier effeck maupun trickle down effect di masyarakat.

“Poinnya belanja APBD harus jadi tools untuk menstimulus pertumbuhan dan recovery ekonomi di masa masa pandemi covid 19 ini, “instruksi Sutiaji.

Didampingi Wakil Walikota Malang Sofyan Edi Jarwoko, Sutiaji juga mengingatkan kemungkinan bertambahnya angka kemiskinan di kota Malang.

“Covid 19 menghantam semua lini. Semua relatif terdampak, maka angka kemiskinan bisa jadi akan bertambah. Untuk itu seiring dengan langkah menghambat laju penambahan kasus (konfirmasi positif) covid, kita harus memacu anggaran belanja,”sambungnya.

Beberapa yang bisa dijadikan entry poin, diantaranya adalah potensi sektor pengolahan makanan berbasis on line yang memperlihatkan pertumbuhan yang positif. Artinya saya minta pula perangkat daerah untuk peka membaca situasi yang berkembang.

Wali Kota yang gemar kuliner super pedas ini, mengharapkan dan menargetkan proses P APBD 2020 bisa tuntas di Agustus sehingga September sudah bisa di running kan.

Tercatat, realisasi target Pendapatan dari pagu Rp 1,8 T hingga akhir Juli 2020 terealisasi Rp 934, 128 M atau 51 % lebih. Sementara realisasi serapan Belanja APBD 2020 dari pagu Rp 2,3 T, hingga akhir Juli 2020 terealisasi Rp 962,8 M atau 37,29 %. Dengan rincian pada Belanja Tidak Langsung (BTL) sebesar 43,4 % dan Belanja Langsung (BL) sebesar 32,20 %. [mut].

Tags: