Wali Kota Malang Nyatakan Hanya Lima Apotek Jual Masker

Wali Kota Malang Sutiaji saat bertemu dengan penyedia alat kesehatan di Aula Dinas Kesehatan Kota Malang Kamis [5/3] kemarin.

Kota Malang, Bhirawa
H Sutiaji Wali Kota Malang, menyampaikan, hanya ada 5 apotek dari 70 apotek di Kota Malang yang menjual masker. Karena masker di Malang memang sedang langka.
Pernyataan tersebut disampaikan, disela-sela pertemuan rapat koordinasi mengenai alat kesehatan di kantor Dinas Kesehatan Kota Malang, Kamis 5/3 kemarin.
Dia menyampaikan, masker yang tersedia di apotek tersebut tidak semuanya dijual kepada masyarakat. Sebagian hanya untuk persedian pribadi.
“Dikarenakan saat ini terjadi kelangkaan stok masker di Kota Malang dan di beberapa daerah di Indonesia, maka masker hanya tersedia sedikit,”tukasnya.
Sutiaji menyebut, hanya separuh yang dijual. Sisanya untuk disimpan dan dipergunakan sendiri.
Melalui pertemuan tersebut, Sutiaji juga menyampaikan, persediaan masker di Kota Malang memprihatinkan.
Mesk kelangkaan ini kata dia terjadi secara nasional. Dikarenakan, bahan baku dalam membuat masker ini banyak diimpor dari Tiongkok.
Untuk itu, Sutiaji meminta kepada masyarakat agar tidak terlalu berlebihan dalam menanggapi kasus Virus Corona, beberapa hari ini.
Dia juga menegaskan, bahwa orang yang sakitlah yang benar-benar membutuhkan masker. Sementara bagi yang sehat diminta untuk tidak ikut panik.
“Tidak semua bahan baku pembuatan masker masuk ke kita. Kelangkaan ini sebenarnya terjadi karena pola kepanikan. Ini yang harus kami tangani, yang tidak sakit tidak usah panik,” ucapnya.
Meski demikian, orang nomor satu di Kota Malang menegaskan, bahwa stok masker di puskesmas di seluruh Kota Malang aman hingga dua bulan ke depan.
Akan tetapi, masker tersebut hanya diperuntukkan untuk kebetuhan medis dan orang yang memang dalam kondisi sakit.
Saat disinggung apakah Pemerintah Kota Malang akan melakukan bagi-bagi masker kepada masyarakat, Sutiaji menjawabnya tidak.
Menurutnya, kegiatan bagi-bagi masker gratis justru malah menambah kecemasan masyarakat. Makanya itu tidak akan dilakukan.
“Nanti kalau ada orang yang membutuhkan masker silahkan untuk menghubungi kami. Karena yang berhak memakai masker adalah orang yang sakit. Terutama sakit yang menular,” ujarnya.
Sementara itu, Agus Suyono Supervisor One Med Medicom Malang distributor alat kesehatan menyampaikan, bahwa pihaknya saat ini tidak bisa memproduksi masker.
Hal itu dikarenakan, bahan baku untuk pembuatan masker saat ini belum tersedia. Baik itu untuk masker maupun untuk hand sanitizer.
“Bahan baku kita dari Jerman yang kosong. Jadi belum produksi, untuk memproduksi diperlukan bahan baku. Jadi kita sangat teegantung,”tuturnya.
Kelangkaan masker ini kata dia sudah terjadi sejak bulan Februari.Apalagi dengan melonjaknya harga membuat kondisi masker semakin langka.
“Cabang kami kan banyak. Jadi dibagi-bagi. Kalau Malang biasanya lima karton. Tapi sudah habis, dibeki masyarakat,” tandasnya. [mut]

Tags: