Wali Kota Mojokerto Ajak Masyarakat Belanja di E Warung Warga

Wali Kota Mojokerto, Ning Ita (dua dari kanan) didampingi Kadinsos, Sri Mudjiwati (kanan) menyerahkan bantuan di E Warung warga, Selasa (16/7).n kariyadi/bhirawa

(Luncurkan Peogram BPNT Dinsos)

Kota Mojokerto, Bhirawa
”Monggo Sedoyo… Ojo Lali Nek Blonjo… Nang E-Warong e Tonggo”. Pesan ini disampaikan Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari atau yang akrab disapa Ning Ita, saat meluncurkan Program E Warung, Selasa (16/7) kemarin. Stand E Warung yang dikunjungi Ning Ita itu yakni E Warung Teratai, Kel Pulorejo dan E Warung Flamboyan Lingkungan, Kel Ngaglik, Kec Kranggan.
E Warung (elektronik warung gotong royong) ini merupakan wadah keluarga penerima manfaat Bantuan Pangan NonTunai (BPNT). ”Ramaikan dengan belanja di E Warong Warga ini, supaya perekonomian bisa berkembang. Dan perputaran keuangan di Desa juga ikut berkembang,” lontar Ning Ita dihadapan warga penerima bantuan.
Kehadiran orang nomer satu di Pemkot Mojokerto ini didampingi Kadinsos Kota Mojokerto, Sri Mudjiwati, tak pelak mengundang antusias warga yang luar biasa. Satu persatu warga berebut bersalaman dengan Ning Ita.
”Dengan event seperti ini, saya jadi bisa dekat dengan masyarakat. Saya bisa mendengarkan langsung kebutuhan dan aspirasi mereka,” tambah Ning Ita.
Pada kesempatan itu, Ning Ita dan Sri Mudjiwati membagikan bantuan bagi masyarakat. Diantaranya beras, minyak, gula dan kebutuhan rumah tangga lainya. ”Beban hidup masyarakat bisa terkurangi dengan bantuan seperti ini,” pungkas Ning Ita.
Usai meluncurkan E Warung, Ning Ita melanjutkan dengan membuka pelatihan pembuatan manik-manik yang berorientasi ekspor bagi warga Kota Mojokerto. Pelatihan ini merupakan kegiatan non APBD, kolaborasi antara Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Mojokerto, Mojokerto Crafter Community (MCC) dan Blimbingsari Creative Craft (BCC) dari Kab Banyuwangi. Acara pelatihan berlangsung di Aula Kantor Disperindag Kota Mojokerto.
Ning Ita mengatakan, pelatihan ini digelar mengingat angka kemiskinan yang masih cukup tinggi dan sebagai salah satu upaya untuk memberdayakan Usaha Kecil Mikro di Kota Mojokerto. ”Dengan memberikan modal pelatihan sekaligus jaminan pemasaran, bisa menekan angka kemiskinan dan warga kita bisa lebih produktif,” harap Ning Ita.
Dalam kesempatan ini, Ning Ita menjelaskan, apabila hasil dari pelatihan sudah sesuai dengan kriteria, maka hasil karya dari peserta akan secara langsung dipasarkan ke luar negeri. Terkait peserta, Ning Ita mengatakan, pelatihan ini bisa diikuti oleh siapa saja tanpa terbatas oleh usia selama masih mampu dan tidak dipungut biaya.
”Kalau memang minat warga untuk mengikuti pelatihan kerajinan tangan ini tinggi, ya pasti saya buka lagi. Karena ini saya memfasilitasi untuk warga,” pungkas Ning Ita. [kar]

Tags: