Wali Kota Probolinggo Apresiasi Karya Peserta Vlog dan Video Pantai Permata Pilang

Kota Probolinggo, Bhirawa
Setelah melalui proses penjurian yang panjang, hadiah pemenang lomba vlog dan video makan nasi jagung dalam rangka Hari Jadi ke 661 Kota Probolinggo diserahkan secara langsung oleh Wali Kota Hadi Zainal Abidin didampingi Wawali Mochammad Soufis Subri, Sabtu (12/9) pagi.

Penyerahan hadiah tersebut terasa istimewa karena diserahkan di Pantai Permata Pilang, bersamaan dengan gowes wisata lingkungan yang merupakan rangkaian Hari Jadi Kota Probolinggo di tahun 2020.

“Selamat kepada seluruh pemenang, antusiasme masyarakat begitu luar biasa. Jangan lihat hadiahnya tapi lihat penghargaannya. Semangat ya, ”ujar Wali Kota Habib Hadi.

Lomba vlog dibagi menjadi dua kategori yaitu OPD (Organisasi Perangkat Daerah) dan umum, setiap kategori diambil 10 besar. Untuk kategori umum pemenangnya adalah Gifta Nirwana Sumantri, Zhafa Putra Syah, Belva Ayu Altamis, Galuh Margi Pramista, AV Multimedia Television, DIGMA Visual (Bengkel Tomo Probolinggo), Tasya Aulia Djuhaedi, Cyan Imajinasi Kautzar, Halo Probolinggo dan Nabilatul Ilmiah Rosikhoh.
Sedangkan kategori OPD 10 besar diraih Dispopar, Dispertahankan, Kecamatan Kanigaran, Dispendukcapil, Satpol PP, Kecamatan Wonoasih, Kecamatan Mayangan, DKUPP, Dishub, Dinsos P3A.

Sementara itu, pemenang juara video makan nasi jagung hadiahnya dari uang pribadi Wali Kota Habib Hadi adalah MI Kahasri, Kecamatan Wonoasih, SD Integral Hidayatullah, Juniyanti dan TK Mutiara Hati.

“Terima kasih atas peran serta seluruh masyarakat dan OPD. Karya-karyanya begitu menarik dan kreatif. Nantikan ya lomba vlog dan video di acara-acara selanjutnya, ”tutur Habib Hadi.

Juri lomba ini dari Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Dispopar, komunitas youtuber dan pegiat film. Menurut salah satu juri lomba, Agus Setyawan, ada sekitar 400 video yang terkirim di akun Pemerintah Kota Probolinggo baik itu vlog tentang Hari Jadi dan makan nasi jagung. Khusus pengukuran video makan nasi jagung kriteria berdasarkan kriteria dan tampilan terbanyak.

“Jumlah peserta tahun ini membludak dari target kami. Awalnya kami mencapai 100 peserta tapi tahun ini sampai 600 peserta. Untuk kriteria lomba vlog ini termasuk kesesuaian tema, protokol kesehatan dan isi pesan, ”jelas Agus. Salah satu ketentuan lomba ini adalah video berdurasi 3 menit.

Vlog yang paling menarik adalah peserta yang mengambil tema tentang pembangunan infrastruktur yang tersendat di Kota Probolinggo.

“Tapi di ending-nya yang menonton video itu mendapat informasi kenapa pembangunan itu tersendat. Ada juga yang mengambil lokasinya di luar Kota Probolinggo harus kami diskualifikasi meski videonya bagus, ”sambung Agung Ekananta Santoso, juri dari Multimedia Diskominfo.

Sebelum ke Pantai Permata Pilang, Wali Kota Habib Hadi – Wawali Subri berhenti di Taman Pemrosesan Akhir (TPA) Bestari untuk memberikan bantuan berupa beras 5kg, uang tunai dan masker kepada para pemulung yang ada di sekitar lokasi yang berada di Jalan Anggrek itu.

Wisata edukasi konservasi Pantai Permata Pilang di Kota Probolinggo sudah buka, keindahannya tak pudar. Tatanan kehidupan normal baru atau new normal membuat sejumlah destinasi wisata berbenah. Wisata yang terletak di Kelurahan Pilang, Kecamatan Kademangan ini mulai uji coba dibuka. Sebelumnya, 4 bulan yang juga wisata ekologi ini tutup karena pandemi Covid-19.

Menurut Sekretaris Tim Kerja Pantai Permata Pilang Probolinggo (TKP4) Sulastri, verifikasi diakukan untuk memastikan. Apakah Pantai Permata Pilang diperboleh buka atau tetap tutup. Atas hal itu, pihaknya menyiapkan beberapa hal. Seperti menyediakan wastafel , banner anjuran protokol kesehatan, termasuk meminta pengunjung menggunakan masker. Begitu juga dengan physical distancing antar pengunjung juga disiapkan.

“Untuk verifikasi, sejumlah hal kami siapkan yakni protokol kesehatan dan sejumlah papan informasi. Ini kita lakukan secara swadaya bersama warga atau TKP4 yang terdiri berbagai unsur, “jelas Sulastri.

Pantai Permata Pilang merupakan destinasi wisata yang sangat potensial. Pantai ini, terdiri dari beberapa wahana yang cukup menjadi pilihan pengunjung didalamannya. Diantaranya, aneka pohon mangrove dan bakau, pohon cemara udang untuk spot foto, perahu , sejumlah gazebo, lahan kemah, hingga wisata mencari kerang, ungkap wali kota Hadi.

Salah satu pengunjung Yulius Christian mengatakan, Pantai Permata Pilang dinilai punya daya tarik tersendiri. Sebab, kondisinya dinilai alami dan natural. “Suasananya bagus, untuk bersepeda juga bagus tapi untuk fun ya bukan jenis sepeda sport. Apalagi udaranya bagus, ini sangat cocok untuk menguatkan imun dikala Covid -19,” kata warga Kelurahan Tisnonegaran, Kecamatan Kanigaran ini.

Hanya saja , ia berharap agar sejumlah fasilitas memang perlu ditingkatkan. Seperti spot foto yang bisa menjadi daya tarik bagi para pengunjung.
Dengan luas 80 hektare, Pantai Permata Pilang dulunya lahan hutan mangrove. Namun erupsi Bromo pada 2011 silam, membuat hutan Mangrove di Muara Avour Pilang mengalami perubahan ekologi pantai. Efeknya, terjadi pendangkalan sungai dan pantai di kawasan Pantai Pilang dan Ketapang. Termasuk pantai yang saat ini dikenal masyarakat sekitar sebagai Pantai Permata di Pilang.

Ada sekitar 8 hektare pohon bakau tertutup pasir hitam. Sehingga, sebagian besar tanaman bakau di Pantai Permata pun mati secara alami. Dalam waktu yang tidak terlalu lama, hamparan mangrove jadi layaknya padang rumput dan semak. Sebagian hutan mangrove menjadi gumuk pasir atau hamparan pasir gersang, ungkapnya.
Sehingga, faktor alam tersebut membuat Pantai Permata Pilang menjadi indah, bak Permata yang terlahir dibalik erupsi Bromo. Hamparan pasir menjadikan spot-spot foto menarik. Belum lagi beberapa hewan laut seperti kerang, tebalan yang kerap dijadikan edukasi cara mencarinya, tambahnya.(Wap)

Tags: