Wali Kota Probolinggo Tabur Benih Ikan Lele dan Nila di Sungai Legundi

Wali Kota Hadi dan Wawali Subri tebar 4000 benih ikan lele dan nila Sungai Legundi.

Kota Probolinggo, Bhirawa
Pembersihan Sungai Legundi kembali dilaksanakan dalam memeringati Hari Kesaktian Pancasila dan HUT TNI ke-74. Tidak hanya kerja bakti dan pengecatan, Wali Kota Hadi Zainal Abidin dan Wawali Mochammad Soufis Subri menebarkan 4000 benih ikan lele dan nila sumbangan dari Dinas Perikanan dan SMK Negeri 4 Kota Probolinggo.
Selain memeringati peringatan tersebut, Camat Kademangan Pujo Agung Satrio juga ingin mewujudkan Kademangan Bangkit yang artinya, Bersih, Aman, Nyaman, Gotong Royong, Kerja Keras, Inovatif dan Tertib.
“Sesuai perintah pak wali kota dan pak wakil wali kota, kerja bakti di jembatan berupa pembersihan dan pengecatan. Jumlah personil yang ikut kegiatan ada 300 orang yang terdiri dari TNI, Polri, Linmas, kecamatan, kelurahan, tokoh masyarakat, LPM, karang taruna, komunitas surya citra bahari, komunitas bebek pro dan SMK Negeri 4,” jelas Camat Pujo, Rabu 9/10. Kegiatan ini dari swadana dan dukungan sejumlah perusahaan.
Melalui kerja bakti ini, diharapkan bisa mengedukasi masyarakat pentingnya sungai bagi kehidupan. “Sungai perlu kita jaga dan kita bersihkan. Kami sengaja memasang bambu pada sungai untuk mengidentifikasi pola pembuangan sampah oleh masyarakat. Kami tidak mencari siapa yang salah tapi kami memberikan edukasi ke masyarakat untuk hidup bersih dan sehat,” imbuh alumni STPDN ini. Kecamatan Kademangan juga berencana mengembangkan sungai legundi untuk wisata mancing, tempat hiburan yang murah meriah bagi masyarakat di Kota Probolinggo.
Wali Kota Habib Hadi menyampaikan pesan, usai melakukan kegiatan ini Kecamatan Kademangan harus mengumpulkan warga disekitarnya. Menurutnya, pemerintah sudah memberikan contoh tetapi warga tidak merespon itu sama saja gayung tidak bersambut.
“Jangan sampai kita sudah bersih-bersih tapi kesadaran masyarakat tetap tidak tersentuh. Kita sampaikan kepada masyarakat apa yang sudah dilakukan dan mari dijaga bersama-sama. Lihatlah kegiatan ini secara utuh, bukan hanya bersih-bersih tapi ini kewajiban bersama untuk melestarikan lingkungan,” kata wali kota.
Habib Hadi pun mendukung rencana sungai menjadi tempat wisata dengan melibatkan masyarakat. “Kalau sudah merasakan kenyamanan sehingga lingkungan ini jadi wisata lokal tentunya perekonomian akan terus tumbuh. Itulah harapan pemerintah. Kita kumpulkan masyarakat untuk bisa melestarikan dan memanfaatkan potensi yang ada,” serunya.
Lokasi sungai legundi tepat di depan Pondok Pesantren Putri Nurul Hidayah, Kademangan, yang diasuh KH Azis Fadhol. Untuk mengurangi pembuangan sampah di pondok tersebut, pengasuh pun telah memberlakukan sanksi di dalam pondok jika ada santri yang membuang sampah sembarangan.
Hal itu disampaikan M.Tajuddin, anak pertama pengasuh ponpes KH Azis Fadhol. Pihaknya punya sebuah ide kreatif dengan cara mengurangi sampah menjadi barang bermanfaat. Penerapan itu pun punya dampak positif untuk para santri.
“Kalau membuang sampah sembarangan akan dikenai sanksi berupa yang sekitar Rp 500 sampai Rp 1000 atau Rp 2000. Uangnya itu nanti untuk pembelian alat kebersihan. Dan, ternyata ada efek jeranya. Para santri menurut dan kesadaran mereka terbangun,” katanya.
M Tajuddin pun mendukung kegiatan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Probolinggo. Baginya, kepedulian lingkungan itu penting tetapi tergantung dari tokoh masyarakatnya yang harus bisa memberi contoh meski tidak bisa memberikan teguran.
Pihaknya sudah berupaya dengan segala cara untuk menyadarkan masyarakat, termasuk meminta pemerintah melakukan pengerukan sungai. “Pemberian benih ikan ini akan berpengaruh untuk menyadarkan masyarakat. Bersyukur sekali, ini yang benar-benar ditunggu khususnya bagi masyarakat yang sadar akan lingkungan,” tambahnya.(Wap)

Tags: