Wantannas Khawatir, Irjen Pol Sukma Edi Mulyono: Warung Kopi Cete Picu Klaster Baru Covid-19

Bupati Maryoto Birowo bersama Forkopimda saat menerima kedatangan Irjen Sukma Edi Mulyono, Rabu (27/10).

Tulungagung, Bhirawa
Deputi Bidang Politik dan Strategi Dewan Pertahanan Nasional (Wantannas), Irjen Sukma Edi Mulyono, mengkhawatirkan keberadaan ribuan warung kopi cete di Kabupaten Tulungagung. Masalahnya, pengunjung warung kopi tersebut dapat memicu timbulnya klaster baru Covid-19.

“Pesan kami ke bupati, untuk sementara karena Covid-19 belum betul-betul reda supaya warga yang ke warung kopi cete dikurangi dulu,” ujarnya usai melakukan pertemuan dengan Forkopimda Tulungagung, KPU Tulungagung dan Bawaslu Tulungagung di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso, Rabu (27/10).

Menurut jenderal polisi bintang dua ini, kekhawatiran itu muncul karena Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo juga mengkhawatirkannya. “Jangan sampai terjadi tsunami atau gelombang ketiga Covid-19,” sambungnya.

Irjen Edi Mulyono tidak memungkiri jika kebiasaan warga Tulungagung ke warung kopi cete ada positifnya juga. Seperti inspiratif anak muda bisa terakomodir dengan hanya ngopi saja bisa diskusi sampai dua atau tiga jam. “Tetapi permasalahannya, situasi sekarang masih sitiuasi Covid, redamlah tunggu reda. Kekhawatiran khusus pada Covid-19 saja. Tidak ada yang lain. Krimiminaltas sama sekali tidak ada,” tuturnya.

Selanjutnya ia berpesan boleh saja warung kopi cete tetap buka, tetapi harus memperhatikan dan menerapkan protokol kesehatan (prokes). Jangan menjadi tempat-tempat baru penyebaran Covid-19.”Karena menurut laporan bisa terkumpul dalam satu deret warung kopi cete itu bisa sampai ratusan orang,” tandasnya.

Sebelumnya, Irjen Edi Mulyono mengungkapkan kedatangannya ke Kabupaten Tulungagung dalam rangka melaksanakan kajian di daerah. Tidak hanya masalah Covid-19, tetapi juga radikalisme dan narkoba. “Untuk situasi di Tulungagung sangat kondusif. Sangat baius dan bangga. Dilihat dari Forkpoimda sangat luar biasa kompak,” ucapnya.

Sementara itu, Bupati Maryoto Birowo, mengakui jika para pengunjung warung kopi cete juga menjadi kekhawatirannya. Ia berharap semua pengunjung warung kopi cete untuk tetap menerapkan prokes. “Kami selalu menegaskan untuk selalu menerapkan prokes. Walau pun di Tulungagung ada penurunan kasus Covid-19, tetap harus menerapkan prokes,” tegasnya.

Bupati Maryoto Birowo selanjutnya menyatakan rapat evaluasi PPKM yang dihadirinya di Malang baru-baru ini menegaskan hal yang sama. Masyarakat tetap diminta untuk menerapkan prokes meski kasus Covid-19 sudah menurun. “Jangan sampai terjadi gelombang tiga Covid-19,” pungkasnya.[wed]

Tags: