Warga Ancam Hentikan Pembangunan Museum Munir

Kota Batu, Bhirawa
Warga Kelurahan Sisir Kota Batu terutama yang tinggal di RW 06 menuntut kompensasi terhadap penggunaan eks bengkok Desa Sisir sebagai area pembangunan Museum HAM Munir. Jika tidak, mereka mengancam untuk menghentikan proses pembangunan museum. Untuk meredam warga, Pemkot telah menyediakan lahan pengganti yang bisa dimanfaatkan untuk kepentingan warga.
Seperti diketahui, lahan pengganti yang bisa dimanfaatkan warga ini berada di tanah patok pasar sapi dan lahan RPH. Pemanfaat lahan ini telah disetujui Wali Kota Hj Dewanti Rumpoko.
“Itu sebenarnya bukan kompensasi dari pemerintah, melainkan berkat usaha dan perjuangan kami tanpa henti yang selama ini kami usulkan melalui Musrenbang,” ujar Ocop Kiyep, salah seorang tokoh warga RW 06 Kelurahan Sisir, Selasa (18/8).
Ia menjelaskan bahwa selama ini warga mengaku kecewa terhadap pembangunan Museum HAM ini karena pembangunan museum ini memanfaatkan lahan eks bengkok Desa Sisir tanpa ada kompensasi kepada warga. Akibatnya, warga warga sempat mengancam untuk menghentikan proses pembangunan museum yang saat ini sudah berjalan.
Sebenarnya, kata Ocob, warga sudah puluhan tahun mengajukan kepada pemerintah daerah atas penggunaan lahan tersebut. Namun selama itu pula tidak pernah direspons, dan baru ditindaklanjuti secara serius tahun ini. “Yang kami perjuangkan ini adalah untuk kepentingan warga Sisir. Baik untuk makam umum Sisir, tanah patok/pasar sapi untuk sarana olahraga, dan lahan RPH untuk gedung serbaguna warga RW 06,” jelasnya.
Ditambahkan Ocop, warga sebenarnya tidak apatis dengan program pembangunan. Hanya saja, warga menilai pemerintah dan pelaksana yang tidak punya etika yang baik.
Dengan adanya pemberian lahan pengganti, saat ini sudah tidak ada lagi baliho penolakan warga terhadap pembangunan Museum Munir. Selain itu di lokasi proyek juga sudah terlihat ada pengerjaan pengurukan tanah. [nas]

Tags: