Warga Kota Batu Hadapi Masa Transisi

OLYMPUS DIGITAL CAMERAKota Batu, Bhirawa
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Batu, Enny Rahyuningtyas, mengklaim bahwa angka kemiskinan di Kota Batu terus mengalami penurunan hingga 4 persen. Indikator penurunan ini selain meningkatnya pendapatan perkapita warga, juga adanya penurunan jumlah pengangguran terbuka sebesar 4 persen dari tahun sebelumnya.
Meski angka kemiskinan menurun, kata Enny, pihaknya tetap melakukan langkah-langkah koordinasi penanggulangan kemiskinan di Kota Batu. “Kita tetap mengacu pada action plan pendidikan, kesehatan dan infrastruktur, ada lima rujukan, kita konsekuen di situ,” ujar Enny saat dikonfirmasi.
Ia mengatakan bahwa saat ini Bapeda menganalisa bahwa tingkat pertumbuhan kota ukup tinggi, sementara pendapatan perkapita di Kota Batu belum. Ia melihat penyebabnya dikarenakan masa transisi dari masyarakat petani menuju masyarakat industrial pariwisata. Masa transisi ini memang banyak menimbulkan permasalahan dalam proses pembangunan.
“Masyarakat kita berada pada masa transisi, dimana dahulu kebanyak mereka adalah petani, bukan buruh tani, mereka tuan tanah, ketika beralih pada dunia pariwisata mindsite-nya tidak berubah, ini jadi kendala tersendiri dalam proses pembangunan, termasuk pengentasan kemiskinan,” tambah Enny.
Lebih lanjut Enny menjelaskan, ketika dia menjadi seorang tuan tanah, sang petani ini terbiasa terlayani dalam segala hal. Ketika kondisi kota berubah menjadi kawasan pariwisata, kondisinya berubah, petani ini harus menjadi pelayan.
“Dari biasa dilayani sekarang menjadi pelayan, ini kan menimbulkan kejutan-kejutan kecil, mereka harus merubah mindsite. Karena sekecil apapun layanan pariwisata, posisi mereka harus menjadi pelayan, merubah perilaku dan memberikan skill bukan pekerjaan yang mudah,” terang Enny.
Ia mencontohkan Pemkot Batu pernah membuat sekolah khusus pertanian. Tujuan sekolah ini adalah untuk menambah kemampuan masyarakat. Namun dalam perkembangannya, sekolah gratis ini malah sepi peminat. Hal itu terjadi lantaran belum ada kesadaran terkait dengan perkembangan kota, hingga hal ini berdampak pada kesejahteraan masyarakat itu sendiri. “Mungkin butuh satu generasi lagi untuk menumbuhkan kesadaran itu, pemberian pelatihan untuk menambah skill massyarakat yang dilakukan SKPD adalah salah satu cara untuk memotong generasi tersebut,” pungkasnya. [nas]

Keterangan Foto : Kepala Bappeda Kota Batu, Enny Rachyuningsih. [nas/bhirawa]

Rate this article!
Tags: