Warga Dua Dusun Terpencil Gembira Ada Jembatan Penyeberangan

Pelepasan burung-burung merpati ke udara, oleh Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah, didampingi Camat Sidoarjo, pimpinan OPD serta disaksikan warga dusun Pucuan, menandai diresmikannya jembatan di dusun terpencil itu.[alikus/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Warga yang tinggal di dua dusun terpencil di Kelurahan Gebang, Kecamatan Sidoarjo Kota, yakni dusun Pucukan dan dusun Kalikajang, merasa sangat gembira, karena jembatan penyeberangan di dusun mereka yang sempat rusak hampir empat tahun itu, kini telah diperbaiki dan difungsikan kembali.
Akhir pekan lalu, dua jembatan yang terbuat dari kayu Ulin yang tahan terhadap air itu, penggunannya kembali, diresmikan oleh Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah, didampingi Camat Sidoarjo Kota, Agustin Iriani, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Sidoarjo, sejumlah pimpinan OPD Sidoarjo terkait, Forkopimka, tidak ketinggalan Lurah Gebang dan warga di dua dusun terpencil itu.
Usai diresmikan, Bupati Saiful Ilah, minta kepada warga dusun agar merawatnya dengan baik supaya awet tahan lama. Bila terjadi kerusakan, diminta segera melaporkannya supaya bisa cepat dilakukan perbaikan. “Karena jembatan yang terbuat dari kayu ulin ini sangat membantu aktivitas warga dusun. Baik untuk bekerja, anak-anak sekolah maupun aktivitas lainnya. Semoga aktivitas warga lancar dan juga adanya jembatan ini, semoga hubungan sosial dengan warga dusun yang lain tidak sampai terputus,” komentar Bupati Saiful Ilah, saat berada di jembatan dusun Pucukan.
Camat Sidoarjo, Agustin Iriani, dalam kesempatan itu menjelaskan pembangunan dua jembatan kayu di dua dusun terpencil di wilayahnya tersebut dibangun dengan menggunakan dana alokasi umum (DAU) tahun 2019. Rinciannya, untuk jembatan di dusun Pucukan ukuran 28 m x 2 m, pagu biaya DAU Rp 105.000.000, RAB nya Rp 104.910.400. Sedangkan untuk Jembatan di dusun Kalikajang ukuran 15 m x 2 m, biaya Pagu DAU 70.000.000 dan RAB nya Rp,69.638.600.
Menurut pendapatnya, di wilayah dusun yang banyak bertebaran kawasan tambak itu, nantinya selain disentuh pembangunan sarana dan prasarana, juga mohon agar SDM warganya juga diperhatikan. “Agar tidak sampai kalah dengan warga yang berada di tempat lain,” komentarnya.
Plt Kadis Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sidoarjo, Ir Bachruni Aryawan, yang hadir dalam kesempatan itu mengatakan, jembatan yang berada di dua dusun terpencil itu dinilai akan sangat membantu warga dusun yang rata-rata menjual hasil tangkapan ikan dari laut dan tambak ke luar desanya.
Dengan adanya jembatan, waktu tempuh keluar dari dusun, kata Bachruni, akan lebih cepat. Dibanding keluar dusun dengan hanya menggunakan perahu. Sebab akan lebih jauh. “Sehingga hasil tangkapan ikan yang dijual nanti, kondisinya akan jauh lebih segar,” katanya.
Mahfud, ketua RT di dusun Pucukan mengatakan, jumlah warga yang tinggal di tempatnya itu kurang lebih ada 60 an KK. Mereka tiap hari aktivitasnya selain mencari ikan di laut, mencari kepiting juga ada yang menjadi penjaga tambak.
Sementara Supri, salah satu ketua RT di dusun Kalikajang mengatakan di tempatnya ada empat RT. Jumlah warga yang tinggal di dusun paling timur di Kabupaten Sidoarjo dan dekat dengan laut di selat Madura itu, kurang lebih ada 125 kk. Profesi warga dusunnya tidak jauh beda dengan warga di dusun Pucuan.
Yang sangat menggembirakan bagi warganya, dengan dibangunnya kembali jembatan di dusun Kalikajang yang sempat rusak adalah, anak-anak SD yang akan pergi bersekolah tidak lagi menempuh jarak yang jauh lagi.
“Bila ada jembatan, mungkin tempat sekolah anak-anak disana hanya 1 km saja. Tapi kalau tidak ada jembatan bisa sampai 2 km. Sebab anak-anak sekolah itu harus berputar dengan naik perahu,” tuturnya.[kus]

Tags: