Warga Pesisir Belum Tahu Pelaksanaan Pileg

0303-contoh surat suara1Pasuruan, Bhirawa
Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) 2014 tinggal sebulan lagi. Namun, sebagian besar pemilih masih belum mengetahuinya. Dari hasil survey relawan demokrasi yang dibentuk KPU Kabupaten ternyata masyarakat terpencil di pesisir pantai yang berprofesi sebagai nelayan belum mengetahui kapan Pileg akan dilaksanakan.
Divisi SDM, Hupmas dan Organisasi KPU Kabupaten Pasuruan Wiwik Winarningsih menyampaikan rata-rata mereka mengaku hanya mengetahui akan ada Pileg karena bertebarannya gambar caleg. Sedangkan pelaksanaan kapan waktu penyelenggaraan mereka tidak mengetahui.
“Masyarakat terpencil di pesisir tak tersentuh sosialisasi, sebab mereka jarang dirumah. Saat berangkat dan pulang dari melaut pada saat malam hari, jadi para nelayan tak punya waktu menonton sosialisasi yang ditayangkan televisi pada malam hari. Di siang hari mereka juga beraktifitas di luar rumah yang tidak jauh dari kampung nelayan,” ujar Wiwik Winarningsih, Senin (3/3).
KPU Kabupaten Pasuruan akan terus melakukan sosialisasi untuk meminimalisir ketidaktahuan itu. Adapun segmen masyarakat yang menjadi fokus sosialisasi yakni segmen keagamaan, pemilih pemula, perempuan, masyarakat terpencil dan penyandang cacat.
Ironisnya, kondisi ini berbanding terbalik dengan masyarakat Tengger di pegunungan Bromo. Dari sejumlah penyelenggaraan pemilu termasuk pemilihan bupati dan gubernur, masyarakat yang didominasi profesi petani ini memiliki partisipasi politik paling tinggi di Kabupaten Pasuruan.
Untuk mencapai target 75 persen partisipasi pemilih. “Ternyata masyarakat pegunungan sangatlah patuh terhadap para pemimpin formal dan nonformal. Di Kecamatan Tosari memiliki partisipasi politik paling tinggi dibanding kecamatan lain,” jelas Wiwik Winarningsih.
Wiwik menambahkan, untuk meminalisir potensi terjadinya kesalahan coblos atau coblos tembus pada surat suara, pihaknya mengharapkan agar teknik pelipatan surat suara harus benar. “Coblos tembus hanya bisa terjadi apabila pemilih melipat kembali surat suara didalam bilik suara,” kata Wiwik Winarningsih.
Sementara itu, KPU Kabupaten Pasuruan menyiapkan dana Rp1 miliar untuk pelaksanaan pileg 2014. Besaran dana itu digunakan untuk persiapan logistik pemilu seperti setting, packing hingga proses pendistribusian termasuk juga pengawalan dari pihak kepolisian. “Anggaran untuk pileg sendiri sudah diatur oleh pihak KPU Pusat. Untuk KPU sendiri hanya menjalankan tugasnya saja,” jelas Wiwik Winarningsih. [hil]

Tags: