Warga Ring 1 Sweeping Tambang PT SI

7-FOTO-KAKI-Swiping-PT-SI-1-e1393860112857Tuban, Bhirawa
Kesal akan aktifitas penambang yang dilakukan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (PT SI) dan dirasa merusak lingkungan, kemarin (3/3), puluhan pemuda yang mengatasnamakan ‘Barisan Warga Koro Bersatu’ Dusun Koro, Desa Pongpongan, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban melakukan aksi demonstrasi di lokasi penambangan. “Lingkungan kami rusak atas penambangan yang dilakukan Semen Gresik,” teriak Wito, salah satu pemuda, yang merupakan warga Ring 1 dalam orasinya.
Masyarakat Desa Pongpongan juga menyatakan, kerusakan yang dilakukan PT Semen Indonesia terjadi sejak 24 tahun yang lalu. Selama kurun waktu tersebut para demonstran mengatakan, sudah ada 260 hektar lahan pertanian di Desa Pongpongan yang berubah menjadi pusat area pertambangan batu kapur untuk operasional PT SI. “Perusahaan untung, tapi rakyat di sekitar Semen Indonesia yang buntung dan kami semakin sengsara,” teriak dia dalam orasinya.
Selam 24 tahun masyarakat yang ada di Dusun Koro mengaku mengalami dampak psikologis. Diantaranya dengan keberadaan debu, suara-suara ledakan, hingga pada angka penganggguran di desa tersebut yang terus berubah. Karena lahan-lahan pertanian terus dibebaskan dan mereka tidak bisa lagi melakukan cocok tanam.
Sementara baru beberapa saat melakukan aksi, di area Crusher, atau penggilingan batu kapur, mereka langsung dihalau petugas kepolisian dan meminta mereka untuk menyingkir dari area pertambangan. “Kami minta, saudara-saudara jangan mengganggu aset negara,” kata Kapolsek Merakurak, AKP Benu Hamzah, sambil menghalau para pendemo.
Karena tidak tidak diizinkan melakukan aksi unjuk rasa di area Crusher, Warga dan puluhan pemuda melakukan sweeping dengan menggunakan sepada motor ke lokasi tambang milik PT Semen Indonesia dan meminta setiap sopir dump truck yang mengangkut batu kapur dari tambang untuk menurunkan muatannya. Hal ini mereka lakukan, karena kecewa dengan penambangan batu kapur untuk bahan baku semen dirasa semakin menjadi.
Dari pantaun Bhirawa, karena tidak mau resiko dan terjadi hal-hal yang tidak dinginkan, belasan dump truck terpaksa menuruti keinginan para demonstran. Mereka kembali menurunkan muatan batu kapur, bahkan beberapa sopir terpaksa menurunkan muatan batu kapur di tengah jalan akses di dalam tambang.
Setelah merasa puas melakukan aksi dan sweeping, warga dan puluhan pemuda asal Dusun Koro ini ditemui Hery Kurniawan Kasi Bina Lingkungan PT SI di dekat Crusher. “Kami akan membawa tuntutan ke management,” kata Hery,di hadapan puluhan pengunjuk rasa di area Crusher PT SI.
Sedangkan terkait dengan rusaknya alam seperti yang disebut para pengunjuk rasa, Hery mengatakan perusahaan masih akan melakukan pengecekan di lapangan. Termasuk perusahaan akan mencoba menunjuk konsultan indepentent, untuk menangani dan melakukan pengecekan terkait kerusakan alam akibat aktivitas pertambangan. “Kita mencoba untuk mengerti apa yang dibutuhkan masyarakat,” kata pria yang tergolong baru dipercaya untuk menjabat sebagai Kasi Bina Lingkungan.
Saat disigung terkait dugaan adanya praktik Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) dalam perekrutan tenaga kerja, Hery mengatakan perusahaan akan menindak tegas kepada siapapun pegawai dari jajaran PT SI yang melakukan praktik tersebut. “Ada kode etik, perusahaan akan menindak tegas apabila ada oknum yang melakukan praktik tersebut, kita melakukan kerja sama dengan beberapa pihak, termasuk KPK” Pungkas Kasi Bina Lingkungan ini. [hud]

Rate this article!
Tags: