Warga Rusunawa Gunungsari Akan Didata Kembali

25-rusunawa-gunungsariBanyak Penghuni Diketahui Memiliki Rumah, Tapi Ogah Pindah
Pemprov, Bhirawa
Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang Jatim akan melangsungkan pendataan kembali terhadap warga Rusunawa Gunungsari, Surabaya. Targetnya pekan depan.  Pendataan dilakukan setelah komunikasi  dengan jajaran terkait, seperti Satpol PP dan kepolisian dilakukan.
Sudah tiga tahun ini Rusunawa  Gunungsari Surabaya berdiri, tepatnya Mei 2011. Warga yang tinggal di sana sebelumnya diharapkan sudah bisa memiliki rumah sendiri.  Sayangnya, ada warga yang sudah memiliki rumah sendiri, namun tidak mau melepaskan ruangan Rusunawa Gunungsari. Beberapa di antaranya tetap ingin mengklaim ruangan itu dengan cara meneruskan sewa tersebut ke anak atau cucunya, hingga ke kerabatnya.
“Para penghuni yang sudah terdaftar sebagai penyewa lama lebih memilih meneruskan sewa ruangan dengan membuat surat pernyataan dan materai dibandingkan mengembalikan ke pengelola. Sepanjang ada surat pernyataan itu, kami masih belum mempermasalahkannya,” kata Kepala Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang Jatim Ir Gentur S Prihantono, Senin (24/3).
Padahal, aturannya jika warga yang terdaftar di Rusunawa Gunungsari  sudah memiliki rumah sendiri, seharusnya mereka bisa melepaskan ruangan itu  agar bisa ditempati warga lainnya yang memerlukan.
Jumlah warga yang sudah memiliki rumah sendiri dan masih mempertahankan ruangan di Rusunawa Gunungsari  tidak banyak.  Diperkirakan 10% dari total penghuni. “Mayoritas atau 90 persen dari 268 unit ruangan sewa di sana memang dihuni warga yang belum memiliki rumah. Mereka menyukai Rusunawa Gunungsari karena rusunawa istimewa dan berbeda dengan rusunawa lainnya,” katanya.
Rencananya bagi warga yang sudah memiliki rumah sendiri namun enggan melepaskan, maka Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang Jatim akan melaporkan ke Gubernur Jatim Dr H Soekarwo SH, MHum agar ditemukan solusi atas permasalahan ini. Sebab, banyak warga yang belum mempunyai tempat tinggal, namun terbentur dengan unit ruangan sewa yang selalu penuh.
Seperti diketahui, rusunawa yang dibangun Pemprov Jatim selalu menjadi jujukan bagi warga pendatang maupun warga lokal yang tinggal di Surabaya. Misalnya Rusunawa Gunungsari. Meskipun unit yang ada sudah penuh, tapi masih ada warga yang berdatangan ke Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang Jatim untuk inden ruangan jika ada yang kosong.  “Seharinya ada 3-5 orang yang datang ke kami. Kami selalu menolaknya, sebab unit yang tersedia juga masih penuh,” katanya.
Rusunawa Gunungsari berdiri di atas lahan seluas 6.799 m2 dan terletak di tengah Kota Surabaya dengan lima lantai dan memiliki 268 unit kamar. Rusunawa ini memiliki 22 stan pertokoan.  Selain itu dilengkapi dengan fasilitas umum. Seperti lapangan bulu tangkis, musala, lahan parkir, saluran pembuangan limbah, taman bacaan, taman bermain anak-anak dan sarana prasarana lainnya. Rusunawa dibangun menggunakan dana APBD Provinsi Jatim tahun anggaran 2010 dan 2011 ini, dinilai yang terbaik di seluruh Indonesia.
Harga sewa Rusunawa Gunungsari ini tergolong murah, karena disubsidi pemprov sekitar 50 persen. Untuk ukuran unit hunian di rusunawa ini masing-masing luasnya 34 m2, sehingga layak untuk dihuni satu keluarga terdiri empat orang, yakni bapak, ibu, dan dua anak.  [rac]

Tags: