Waspada Berwisata

foto ilustratasi

Asesmen nasional (Asnas ujian) seluruh jenjang pendidikan sudah selesai pekan ini, akan disusul libur sekolah akhir semester. Biasanya diisi dengan rekreasi keluarga. Juga rekreasi kelompok remaja dan mahasiswa. Biasa pula kelompok hobi telah merancang kegiatan petualangan alam. Tetapi arus waspada, sepanjang jalanan menuju tempat wisata, arus lalulintas akan lebih padat. Juga licin dan basah pula akibat diguyur hujan.

Ekstra waspada, perlu dilakukan terutama pada tujuan wisata petualangan alam (adventure tour) saat di pantai atau di pegunungan. Bencana longsor dan badai bisa datang tiba-tiba. BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) telah me-warning gejala potensi La-Nina, berupa perubahan iklim. Cuaca bisa berubah mendadak, hujan deras disertai petir dan badai, terjadi tiba-tiba. Bisa terjadi di udara, di darat, di laut, juga di jalan raya (pohon tumbang).

Wisata adventure di perairan, dan pegunungan sudah menelan korban jiwa, di Malan, Jawa Timur. Mulai akhir ulan (November) musim hujan mulai menderas. Dengan intensitas curah hujan lebih deras sekitar 20% hingga 70% dibanding musim normal. Angin dan badai bisa datang di darat (berupa puting beliung), bisa di laut berupa ombak gelombang tinggi. Ekstremitas cuaca juga bisa di udara yang menyebabkan turbulensi, mengguncang pesawat.

Beberapa bandara telah sering men-delay penerbangan. Terutama bandara Husein Sastranegara (Bandung), bandara Adisucipto (Yogya), bandara Abdurrahman Saleh (Malang) serta bandara Sultan Badarudin (Palembang). Perjalanan udara sejak lepas take-off, sampai landing, terasa bagai sport jantung. Hampir seluruh kawasan udara nasional digelayuti arak-arakan mendung, yang tipis sampai comulus-nimbus (yang tebal dan menghitam).

Wisata dengan moda transportasi laut, juga tidak kalah mendebarkan. Cuaca terang di tengah laut bisa berubah seketika menjadi gelap. Kewaspadaan terutama pada kawasan kepulauan. Di Jawa Timur, kewaspadaan ekstra mesti dilakukan pada rute pelayaran Kalianget – Kangean. Serta seluruh pulau-pulau di timur kabupaten Sumenep (Madura). Begitu pula kepulauan Masalembo, dan penyeberangan selat Bali Ketapang-Gilimanuk.

Perjalanan darat selalu menjadi aksesi mobilitas paling sibuk diantara moda transportasi. Lalulintas jalan akan sibuk oleh mobil pribadi maupun angkutan (bus) wisata yang disewa. Karena itu kewaspadaan di jalan raya mesti ditingkatkan. Sudah kelewat banyak korban harta, raga dan jiwa, terbuang sia-sia di jalan raya. Termasuk libur wisata bersama dalam rangka mengisi liburan sekolah. Ironisnya, kecelakaan lalulintas di darat, hampir seluruhnya (95%) disebabkan faktor human error.

Tragedi kecelakaan disebabkan oleh sopir Diantaranya karena tidak memahami jalan yang dilintasi tujuan wisata. Kesalahan umumnya berupa tidak terampil, ugal-ugalan, sampai dibawah pengaruh narkoba dan miras. Juga beralih fokus menggunakan smartphone. Negara di seluruh dunia kini menerapkan hukuman berat (penjara seumur hidup) untuk pengemudi dibawah pengaruh narkoba dan miras.

Sehingga perlu pertimbangan setiap perjalanan wisata (dan petualanan). Bisa jadi pilihan wisata ke-sejarah-an dan wisata religi, terasa lebih afdhal. Terutama yang tak jauh benar, agar tidak terlalu lama di perjalanan, serta menikmati ragam wisata lebih banyak. Rombonan wisata bisa memilih jenis paket wisata budaya. Mendatangi museum atau mengunjungi makam Wali Sanga. Biasanya program wisata religi harganya lebih terjangkau.

Di dalam arena wisata juga tak kalah gentingnya. Banyak aksiden terjadi, umumnya disebabkan penyelenggara tempat wisata yang kurang memperhatikan keselamatan, kurang perawatan. Sampai menyebabkan korban jiwa. Maka misi wisata sebagai re-kreasi mesti dijaga benar. Serta tetap berlaku sopan dan waspada. Harapan rekreasi seyoginyanya tidak berubah menjadi musibah bencana.

——— 000 ———

Rate this article!
Waspada Berwisata,5 / 5 ( 1votes )
Tags: