Waspadai Penimbunan Bahan Pokok Jelang Lebaran

Surabaya, Bhirawa
Kebutuhan pokok masyarakat selama bulan puasa hingga Lebaran terus meningkat. Untuk menghindari kenaikan harga yang tidak wajar, masyarakat diharap tidak belanja berlebihan. Selain itu, pedagang dan distributor diminta tegas tidak menimbun bahan-bahan pokok terlalu lama.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Surabaya, Arini Pakistyaningsih, kemarin, menyampaikan, praktik penimbunan sangat merugikan masyarakat. Selain menyebabkan terjadinya kelangkaan juga menimbulkan lonjakan harga di pasaran.
“Masyarakat harus pro aktif jika menemukan penimbunan bahan kebutuhan pokok, makanan, minuman untuk segera melaporkan ke kami (Tim Satgas Gabungan),” katanya saat ditemui Bhirawa di ruang kerjanya, kemarin.
Arini juga meminta masyarakat turut ikut mengawasi usaha-usaha makanan dan minuman (mamin) yang mencurigakan untuk segera melaporkan. “Seperti usaha-usaha yang tertutup dan mengeluarkan bau menyengat untuk segera lapor ke kami,” lanjutnya.
Menurut dia, beberapa hari terakhir Tim Satgas Gabungan telah menemukan beberapa bahan makanan palsu dan basi. Seperti merica bubuk dicampur karak, mie busuk dikeringkan untuk diolah kembali menjadi jajanan anak. Ada juga roti yang telah menjamur dikeringkan dan diolah menjadi tepung roti, minyak goreng tanpa melalui proses uji.
“Masyarakat juga bisa mengadukan melalui command center. Dengan begitu, masyarakat ikut berpartisipasi dari ulah-ulah nakal pedagang maupun penimbun,” jelasnya.
Dia juga mengimbau kepada masyarakat tidak terpancing membeli bahan pokok secara berlebihan karena justru akan mendorong kenaikan harga. Seperti harga bawang putih, menurut Arini, fluktuasi harga di pasaran saat ini masih bergejolak.
Namun demikian, semua pihak harus tetap mewaspadai kemungkinan penimbunan bahan pokok menjelang lebaran Idul Fitri.
“Sampai sekarang ini harga kebutuhan pokok di pasar-pasar masih tergolong stabil. Hanya bawang putih masih bergejolak mencapai Rp 50 ribu,” pungkasnya. Pihaknya juga terus memantau agar stok sembako di pasaran tetap bisa terpenuhi. (geh)

Tags: