Wilayah Kekeringan di Kabupaten Sampang Berpotensi Bertambah

Anang Joenaidi, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kabupaten Sampang.

Sampang, Bhirawa
Wilayah terdampak kekeringan di Sampang dierkirakan akan bertambah. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sampang, Anang Joenaidi menyatakan bahwa wilayahnya telah memasuki musim kemarau.
Berdasarkan koordinasinya dengan Badan Meteorologi klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda, wilayahnya mamasuki musim kemarau terhitung sejak 1 juli 2019. Menurut Anang, saat musim kemarau sejumlah daerah di Sampang kerap mengalami kekeringan.
“Jika mengaca tahun sebelumnya, daerah yang mengalami kekeringan yaitu sebanyak 42 desa. Tapi untuk tahun ini laporan sementara dari sembilan kecamatan yang sudah masuk yaitu sebanyak 67 desa berpotensi menjadi daerah kekeringan. Tapi laporan itu masih belum rampung, bisa saja berkurang atau bertambah, sebab koordinasi antara desa dengan kecamatan belum final,” tutur Anang Joenaidi, senin (8/7).
Untuk menanggulangi bencana kekeringan, pihaknya melakukan penanganan jangka pendek yaitu dengan cara droping air bersih ke desa-desa yang mengalami bencana kekeringan.
“Tahun lalu anggaran droping air bersih untuk 42 desa mencapai Rp 92 juta. Nah, tahun ini anggaran penaggulangan bencana kekeringan masih belum ditentukan karena data- data desa kekeringan masih belum rampung, tapi yang jelas nilainya diatasnya anggaran dari tahun lalu,” paparnya. [lis]

Tags: