Wirausaha Perikanan Berjalan Stabil

Wakil Bupati MG Hadi Sutjipto ketika memanen ikan lele di Desa Kedungbocok.n achmad suprayogi/bhirawa

Wakil Bupati MG Hadi Sutjipto ketika memanen ikan lele di Desa Kedungbocok.n achmad suprayogi/bhirawa

Sidoarjo, Bhirawa
Wirausaha di bidang perikanan, khususnya budidaya ikan air tawar, khususnya ikan lele hingga kini masih stabil dan hasilnya sangat menggiurkan. Program pembudidaya ikan lele yang dipusatkan Pemkab Sidoarjo di Desa Kedung Bocok, Kec Tarik, Sidoarjo masih bertahan dengan baik.
Menurut Kepala Bidang Sumber Hayati Perairan Darat, Dinas Kelautan dan Perikanan Sidoarjo, Ir Alfi Handayani, untuk menghadapi kondisi perekonomian sekarang yang semakin sulit, persaingan usaha semakin ketat, lebih baik masyarakat berwirausaha di bidang perikanan saja.
Alfi memberikan contoh tempat pembudidaya ikan lele yang ditempatkan di Desa Kedung Bocok mulai tahun 2010 hingga kini masih berjalan dengan baik, sangat stabil dan tak banyak mengalami kendala dan berkembang dengan baik, di Desa Kedung Bocok ada 300 petak, Desa Sebani dan Kemuning masing-masing 100 petak.
”Dalam satu petak ukuran 2 kali 4 bisa diisi benih ikan lele sebanyak 1.500 ekor dengan ukuran sekitar 5 hingga 7 cm (gelondongan). Dalam waktu dua lebih bulan sudah berhasil memanen ikan lele itu sekitar 100 kg. ”Kalau setiap orang mempunyai 10 petak saja, berarti dalam satu kali panen mereka bisa mencapai 1.000 kg atau sekitar satu ton. Padahal dalam setahun mereka bisa memanen 3 hingga 4 kali,” ulas Alfi.
Apalagi dari pemerintah pusat kini ada program pengentasan kemiskinan bantuan PUMP (Pengembangan Usaha Mina Pedesaan), yang diperuntukan kepada warga miskin agar mau berwirausaha di bidang perikanan. Kegiatannya adalah budidaya ikan air tawar maupun ikan air payau. Kalau untuk ikan air tawar adalah ikan lele, sedangkan untuk air payau adalah udang dan bandeng. Mereka per kelompok akan dibantu sekitar Rp65 juta.
Program PUMP diprioritaskan untuk keluarga miskin dan pemula, tujuannya untuk meningkatkan kemampuan usaha, meningkatkan produksi serta menyediakan lapangan pekerjaan bagi warga. ”Tahun ini, Sidoarjo yang mendapatkan bantuan PUMP adalah menyebar di Kec Krembung, Tarik, Jabon, Wonoayu, Tanggulangin, Sidoarjo, Taman dan Candi,” terang Alfi lagi.
Perlu diketahui pula, khususnya di Desa Kedung Bocok, Kec Tarik, Sidoarjo, telah ditetapkan sebagai Kampung Lele tahun  2012 oleh Wakil Bupati Sidoarjo, dan tahun 2013 telah masuk nominasi mewakili Jatim dalam lomba Budidaya Lele ketingkat nasionaal.  Program ini tak lepas dari Pemkab Sidoarjo melalui Dinas Perikanan dan Kelautan Sidoarjo yang telah melakukan pembinaan, pemdampingan bahkan sampai pada permodalan.
Wakil Bupati Sidoarjo, MG Hadi Sutjipto SH MM ketika ikut memanen ikan lele waktu itu mengatakan potensi budidaya ikan di Sidoarjo ini cukup baik. Pasalnya, luas wilayah potensi budidaya air tawar mencapai 36 hektare. ”Komoditas budidaya ikan air tawar mengalami perkembangan yang cukup pesat, baik melalui diversifikasi/perluasan kolam maupun penganekaragaman komoditas,” katanya. [ach]

Rate this article!
Tags: