Wisuda SMK Sepuluh Nopember Sidoarjo Dibuat Edukasi Pencegahan Covid-19

Salah satu siswi SMK Sepuluh Nopember Sidoarjo yang ikut wisuda dengan naik becak hias.(achmad suprayogi/bhirawa)

Sidoarjo, Bhirawa
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, prosesi wisuda siswa dan siswi SMK Sepuluh Nopember Sidoarjo tahun ajaran 2019/2020 kali ini dibuat sebagai ajang edukasi pencegahan penyebaran virus Covid-19. Mengingat kondisi sekarang ini masih dalam pandemi virus Covid-19.

Sebanyak 467 lulusan tahun ini, yang terdiri dari enam jurusan, yakni Jurusan Asisten Keperawatan, Jurusan Teknologi Lab Medik, Jurusan Farmasi Klinis dan Komunitas, Jurusan Farmasi Industri, Jurusan Otomatisasi dan Tatakelola Perkantoran dan Jurusan Perbankan Syariah harus dilakukan wisuda secara drive thru dan bertahap. “Tujuannya agar tidak tidak penumpukan siswa. Kami tetap bersabar melaksanakan wisuda ini, walaupun dilakukan selama 4 pari, yang penting anak-anak bisa menjalankan physical distancing,” terang Ketua Panitia Wisuda SMK Sepuluh Nopember Sidoarjo, Muchamad Riza S Pd, pada Jumat (3/7) pagi.

Menurutnya, kondisi sekarang ini melakukan wisuda konfensional sangat tidak dipebolehkan karena terjadi pengumpulan masa. Makanya harus kita lakukan secara drive thru, dan pada sesi seremonial pembukaannya kita lakukan secara virtual, kita putarkan video dan di share ke anak-anak. “Sedang penyerahan tanda kelulusan dan pengalungan wisuda mereka harus datang ke sekolah secara bergantian. Menariknya, mereka datang ada yang naik dokar dan becak yang dihias, agar mereka lebih terkenang,” jelasnya.

Kepala SMK Sepuluh Nopember Sidoarjo Ratih Wulansari S.Si M.M Pd menuturkan kalau pelaksanaan wisuda kali ini sekaligus mengedukasi para siswa dan wali murid juga, tentang SOP Protokoler Pencegahan virus Covid-19. Salah satunya penerapan physical distancing, jadi satu siswa hanya maksimal dua pengantar, juga wajib menggunakan alat pelindung diri, masker, face shield untuk petugas kami, termasuk juga sarung tangan. “Karena kita juga banyak menyentuh beberapa barang,” tuturnya.

Wisuda yang dikemas sedemikian rupa, dengan harapan anak-anak akan terkenang, dan mereka akan selalu teringat dalam berperilaku di masyarakat. “Jadi dia harus bisa merapkan apa yang telah dilakukan sekarang ini. Misalnya, dengan orang harus berjarak, diman-mana harus menggunakan masker. Ini berarti memberikan sesuatu yang mengenang kepada mereka agar teringat terus. Juga baru kali ini dilakukan seperti ini. Jadi sangat berbeda sekali, wisudanya sekaligus bisa mengedukasi,” tutur Bu Ratih_sapaan akrabnya.

Rista Febrianti siswa kelas XII Askep 4 Keperawatan mengaku sangat senang sekali bisa mengikuti wisuda seperti ini. Sangat bisa mengenang, karena berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. “Asyiklah, begitu turun dari kendaraan langsung disambut dengan kalung wisuda. Disamping itu saya juga senang sekali, karena ilmu dan pengalaman yang saya dapatkan di sini juga cukup banyak dan bagus. Terbukti saya juga bisa diterima di perguruan tinggi. Semoga kedepannya akan lebih manfaat,” ungkap Rista Febrianti yang diterima di Poltekes Blitar. (ach)

Tags: