1.010 Warga Bojonegoro Terjangkit Virus TB

dr Whenny Dyah P

dr Whenny Dyah P

Bojonegoro, Bhirawa
Sejauh ini sejak dua tahun sebanyak seribu lebih warga Kabupaten Bojonegoro terkena penyakit Tuberkulosis (TB). Penyakit yang disebabkan mycobacterium tuberculosis ini masih dianggap mematikan kedua di dunia setelah HIV/AIDS.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat tercatat selama tahun 2014 lalu sebanyak 936 orang terjangkit dengan dua orang meninggal, sementara di tahun 2015 ini tercatat 74 orang terjangkit dengan satu orang nyawa melayang.
Kasi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bojonegoro, dr Whenny Dyah P  saat dikonfirmasi Bhirawa, Minggu (12/4) membenarkan jumlah tersebut.Menurutnya jumlah itu terdata dari 36 puskesmas dan empat rumah sakit milik pemerintah.
“Jumlahnya ada seribu lebih dari dua tahun terakhir ini, tiga diantaranya meninggal dunia terserang penyakit TB, dimana di 2014 terdapat dua meninggal dan di tahun 2015 terdapat satu orang meninggal,” tegasnya, Minggu (12/4).
Menurutnya, tiga orang meninggal dunia terkena penyakit TB jenis Multidrug-resistant TB (MDR TB). Dimana MDR TB sendiri masuk dalam tiga katagori jenis penyakit TB, dan rata-rata yang terkena penyakit TB adalah usia produktif. “Rata-rata yang terkena penyakit TB masih berusia produktif, dimana usia diantara 30 tahun sampai 45 tahun,” ujarnya.
Dia mengatakan, banyak jenis untuk penyakit TB, namun yang paling berbahaya adalah TB paru. “Karena 85 persen TB paru resiko penularannya melalui bicara, bersin maupun batuk,” katanya
Dokter  Weny menjelaskan, TB bukan merupakan penyakit keturunan dan penyakit mematikan dan dapat disembuhkan. Faktor penyebab TB meninggal karena beberapa hal, yakni putus meminum obat akibat bisa menyebabkan TB MDR, gizi kurang, serta penyakit penyerta seperti diabetes mellitus (DM) , HIV/AIDS.
“Padahal, penyakit TB ini bisa disembuhkan asalkan penderitanya rutin berkonsultasi dan minum obat selama enam bulan secara berturut-turut. Obat yang diminum adalah Obat Anti Tubercolosis (OAT),” paparnya.
Dikatakan, penyakit TB sendiri gampang menular diantaranya melalui percikam dahak berbicara dengan orang lain sehingga harus ada etika batuk maupun bersin. Bahkan lingkungan dari manusia seperti hidup di lingkungan kumuh dan kurang sirkulasi udara, untuk itu masyarakat di harapkan bisa memperhatikannya.
“Untuk itu sejak dini kita harus membiasakan pola makan yang baik dan sehat, jaga lingkungan bersih dan menghindari orang berdahak dan bersin. Dengan pola itu pasti kita bisa menghindari penyakit TB, selain itu tuntaskan pengobatan dan jangan putus obat serta jaga ketahanan tubuh,” jelasnya.
Ditambahkan, sejauh ini dalam penanganan kasus TB sendiri sudah optimal dilaksanakan di 36 puskesmas yang tersebar di 28 Kecamatan yang ada di Kabupaten Bojonegoro. Bahkan pihak Dinkes sendiri juga telah mengratiskan obat untuk penyakit TB, sehingga hal itu perlu di pergunakan oleh masyarakat. [bas]

Tags: