1.099 Mahasiswa Umsida Siap Berdayakan Masyarakat

Rektor Umsida Hidayatulloh mengenakan jaket KKN kepada peserta sebagai simbolis dimulainya KKN. [achmad suprayogi/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Agar bisa memberikan manfaat dan meningkatkan taraf hidup terhadap kesejahteraan masyarakat desa. Sebanyak 1.099 mahasiswa Umsida (Universitas Muhammadiyah Sidoarjo) siap diterjunkan langsung untuk memotivasi masyarakat agar lebih berdaya, bermanfaat dan lebih sejahtera.
Itulah tujuan KKN Terpadu 2017 yang dilaksanakan mahasiswa Umsida dengan tema ‘Pemberdayaan Masyarakat Menuju Kemandirian Desa’. Sebelum diterjunkan ke masyarakat terlebih dahulu dilakukan upacara pemberangkatan oleh Rektor Umsida, Dr Hidayatulloh MSi Senin (31/7) di Auditorium SMAMDA Sidoarjo.
Para mahasiswa ini akan ditempatkan di 12 kecamatan 34 desa. Untuk membekali ilmu tentang KKN, agar apa yang dilakukan nanti bisa lebih mudah dan lebih terarah sesuai program KKN, pihak Umsida juga telah menghadirikan narasumber Father of Entrepreneurship Gothank Mulyadi dari Yogyakarta.
Usai prosesi pemberangkatan, Rektor Umsida Hidayatulloh berharap kepada 1.009 mashasiswa yang diterjunkan ke masyarakat betul-betul bisa memberi manfaat yang sangat besar, juga bagi pembangunan masyarakat desa. Sehingga nantinya bisa melihat paska KKN itu ada perubahan yang signifikan, yakni masyarakat berhasil meningkatkan kesejahteraanya.
Disisi lain KKN ini merupakan bagian sangat penting bagi para mahasiswa, karena bisa melihat masyarakat secara langsung, berkomunikasi bercengerama, hingga mereka tahu persis permasalahan yang ada di desa itu. Maka diharapkan mereka bisa bersama-sama masyarakat untuk mencarikan solusi yang terbaik. ”Dan ini menjadi  bagian dari proses, update kemampuan leadership, kemampuan manajemen bagi mahasiswa itu sendiri,” harap Hidayatulloh.
Kemudian kalau KKN ini dilaksanakan secara sungguh-sungguh mereka sudah punya bekal bagiamana mempersiapkan masa depan buat para mahasiswa. Jadi waktu satu bulan (31 Juli hingga 31 Agutus 2017) cukup singkat. ”Makanya saya sangat berharap kepada para mahasiswa jangan sia-siakan waktu singkat ini, manfaatkan secara sungguh-sungguh, karena hasilnya juga untuk bekal mahasiswa di masa yang akan datang,” tutur mantan Kepala SMAMDA ini.
Sementara itu, Ketua Panitia KKN Terpadu 2017 Umsida, Ribangun Bamban Jakaria ST MM mengatakan, kalau KKN kali ini sedikit berbeda dengan sebelumnya, yaitu menggabungkan dua model kegiatan KKN di dalam satu desa, yaitu based on activity dan based on project.
Based on activity sebuah model yang diterapkan semata-mata fokus pada pelaksanaan berdasarkan aktivitas yang dijalani di masyarakat. Sehingga model ini cocok bagi mahasiswa yang memiliki latar belakang non kerja. Sementara based on project suatu model yang dilakukan berdasarkan hasil capaian yang fokus pada bidang tugas tertentu. ”Sehingga model KKN seperti ini diterapkan pada mahasiswa yang berlatar belakang pekerja,” jelasnya.
Menurut Dosen Fakultas Tehnik Umsida ini kedua model itu masing-masing berfungsi sebagai bagian penguat dalam merealisasi program kerja KKN di masyarakat. Selain itu, mahasiswa yang diterjunkan nantinya dalam pemenuhan kewajiban Satuan Kredit Semester yang harus di capai antara 95 hingga 100 SKS, sehingga KKN kali ini lebih selektif dalam pemenuhan syarat akademik mahasiswa. ”Jadi bukan hanya sekedar memenuhi kewajiban sebagai mahasiswa saja, tetapi ada program-program penting yang diberikan kepada masyarakat, supaya masyarakat bisa mandiri,” jelas Ribangun. [ach]

Tags: