1.165 Warga Belajar Ikuti USPK Paket A

3-tamDindik Jatim, Bhirawa
Ujian Sekolah Pendidikan Kesetaraan (USPK) Paket A kembali dilaksanakan untuk gelombang kedua tahun ini. Kali ini, sebanyak 1.165 warga belajar turut serta dalam ujian setara jenjang sekolah dasar itu.
Kabid Pendidikan Non Formal dan Informal (PNFI) Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim Nasor mengatakan, peserta USPK paket A gelombang dua ini hanya berasal dari 11 kabupaten/kota. Dia mengakui, selain peserta yang tidak terlalu banyak, partisipasi daerah juga tidak terlalu tinggi. Hal ini diakuinya bukan kejadian yang mengecewakan.
Sebab, partisipasi ujian kejar paket A yang rendah ini tentu memiliki hubungan terhadap pelaksanaan wajib belajar (Wajar) 9 tahun di masing-masing daerah.”Tidak semua daerah menggelar USPK Paket A gelombang dua ini. Semakin sedikit yang ikut sebagai peserta bisa jadi wajib belajar sudah tuntas,” tuturnya, Rabu (2/7).
Nasor mengatakan, seluruh peserta ujian Paket A gelombang dua ini tidak ada yang berasal dari siswa gagal formal, alis tidak lulus Ujian Sekolah (US) SD. Sebab, pada pelaksanaan US SD lalu, nyaris semua peserta lulus dari sekolah. Kecuali siswa yang tidak ikut US tanpa alasan jelas.
Peserta kebanyakan merupakan siswa reguler pada lembaga Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). “Pengumuman ujian Paket A ini akan dilakukan satu bulan setelah ujian berlangsung,” tandasnya.
Terpisah, pelaksanaan USPK Paket A di Surabaya dipusatkan di SMPN 32 Surabaya. Di Kota Pahlawan ini, hanya 147 peserta dari 16 lembaga PKBM. Para peserta ini hampir tidak ada yang gagal formal, melainkan peserta reguler.
Ketua Konsorsium UNPK Surabaya, Imam Rochani mengatakan, siswa yang gagal formal biasanya langsung didaftarkan oleh sekolahnya ke ujian paket. Namun, di Surabaya, tidak ada peserta gagal formal yang terdaftar di ujian paket A ini. “Artinya, semua siswa SD Surabaya lulus semua,” katanya saat ditemui di SMPN 32 Surabaya.
Dia menjelaskan, satu ruang diisi oleh sekitar 20 peserta. Setiap ruang dijaga oleh dua orang pengawas. Waktu pengerjaan setiap mapel selama dua jam. “USPK Paket A gelombang dua ini dimulai hari ini (kemarin, Red) sampai Kamis (3/7) mendatang,” ungkapnya.
Menurut dia, beberapa peserta berusia lanjut cukup banyak. Salah satunya adalah Kartadji. Peserta dari PKBM Bina Abdi Wiyata Surabaya ini telah berusia 73 tahun. “Kartadji merupakan salah satu peserta pengentasan buta aksara di Surabaya,” ungkapnya. [tam]

Keterangan Foto : Teks : Peserta USPK Paket A di Surabaya juga diikuti oleh peserta tua berusia sekitar 73 tahun. [adit hananta utama/bhirawa]

Tags: