1.500 Pendaftar Masuk Bersamaan Saat Dini Hari

Pendaftar PPDB jalur sekolah kawasan kategori siswa mutasi melakukan verifikasi berkas di SMAN 16 Surabaya, Rabu (1/7).

Pendaftar PPDB jalur sekolah kawasan kategori siswa mutasi melakukan verifikasi berkas di SMAN 16 Surabaya, Rabu (1/7).

Setengah Hari, Tembus 10 Ribu Pendaftar
Dindik Surabaya, Bhirawa
Persaingan ketat dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jalur sekolah kawasan mulai terlihat sejak hari pertama dibuka. Calon peserta didik maupun wali murid langsung tancap gas begitu laman PPDB sekolah kawasan dibuka sejak Rabu (1/7) pukul 00.00 dini hari kemarin.
Tingginya peminat jalur sekolah kawasan itu diakui Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Surabaya Ikhsan. Dia mengungkapkan, saat PPDB dibuka seketika itu frekuensi yang mengakses laman PPDB mencapai 1.500 orang. Bahkan pukul 00.01 data pendaftar mulai terlihat bermunculan di rekap pendaftaran. “Sempat agak cemas, tapi untungnya sudah kita antisipasi dengan bandwith  yang sudah diperbesar hingga 200 MBps. Kapasitas aksesnya bisa mencapai 10 ribu orang secara bersamaan,” tutur Ikhsan saat ditemui di ruang kerjanya kemarin.
Hingga pukul 17.30 kemarin, jumlah pendaftar yang masuk telah mencapai lebih dari 10 ribu pendaftar. Secara rinci, 6.130 pendaftar SMP kawasan dan 4.515 pendaftar jalur SMA kawasan. Persaingan ketat terlihat di jalur SMP kawasan. Dengan pagu SMP kawasan sebanyak 3.692 kursi, pada hari pertama ini persaingan sudah mencapai 1 : 2. Sedangkan persaingan di jalur SMA kawasan tak seketat SMP. Dari total pagu sebanyak 3.920 kursi, persaingan masih kurang dari 1 : 2.
Kendati demikian, Ikhsan yakin tahun ini peminat sekolah kawasan akan lebih tinggi. Hal itu dapat dilihat dari tren pendaftar di hari-hari pertama ini. Keketatan ini dipastikan akan terus meningkat. Sebab, jumlah siswa dalam Kota Surabaya yang berkesempatan masuk SMA kawasan lebih dari 14 ribu peserta didik. Sedangkan yang memiliki kesempatan untuk masuk SMP kawasan diperkirakan sekitar 13 ribu peserta didik. “Makanya untuk yang belum mendaftar harus segera. Sebab, ini juga akan berpengaruh dalam penentuan tempat Tes Potensi Akademik,” tutur dia.
Ketua Panitia PPDB Yusuf Masrukh juga mengakui hal serupa. Animo masuk sekolah kawasan terlihat cukup tinggi sejak laman PPDB dibuka. Ini akan berpengaruh terhadap tingkat keketatannya. “Pendaftar yang masuk sudah berlebih. Sehari saja sudah bisa memenuhi total pagu sekolah kawasan yang ada,” tutur dia.
Di sisi lain, tren masuk sekolah kawasan yang tinggi ternyata tidak selalu menarik bagi siswa dengan nilai Ujian Nasional (UN) tinggi. Seperti diungkapkan Hariani, wali murid Sherlin Ariani Utomo ini nilai UN  nya mencapai  360,00 atau rata-rata nilai per mata pelajarannya 90,00. Nilai ini sudah lebih dari cukup bagi lulusan SMPN 1 Taman, Sidoarjo ini untuk mendaftar sekolah kawasan.
Apalagi, meski bersekolah di SMPN 1 Sidoarjo, Hariani memiliki Kartu Keluarga (KK) Surabaya. “KK saya ikut Pakis Sidokumpul, tapi rumah di sana saya kontrakan. Sehari-hari tinggal di daerah Trosobo, Sidoarjo,” kata dia saat ditemui di sekretariat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Dinas Pendidikan (Dindik) Surabaya.
Hariani menyebut, bila mendaftar ke sekolah kawasan, paling dekat dari tempat tinggalnya saat ini hanya SMAN 15 Surabaya. Namun, puterinya enggan mendaftar jalur SMA kawasan dan memilih mendaftar ke SMAN 18 yang non kawasan. “Anak saya tidak mau daftar kawasan, mungkin karena ada tesnya,” ujar dia.
Sebelumnya, dirinya telah mendaftarkan anaknya di SMAN 1 Taman, Sidoarjo, tapi PPDB di Sidoarjo tahun ini mulai memberlakukan kuota 1 persen untuk siswa luar kota. Sherlin, puteri Hariani,      pun terlempar dari persaingan di Sidoarjo dan memilih kembali sekolah di Surabaya. “Selain tanya soal pendaftaran jalur umum, tadi juga tanya soal surat rekomendasi. Karena masih bingung siapa yang berhak mengeluarkan rekomendasi, Surabaya atau Sidoarjo,” pungkas dia. [tam]

Tags: