Petugas Dinkes Kota Batu melaksanakan fogging di Kelurahan Sisir, setelah ada 1 warga di kelurahan ini yang meninggal akibat DBD.
Kota Batu, Bhirawa
Seorang warga Kelurahan Sisir, tepatnya di Jl.Metro meninggal dunia akibat Demam Berdarah Dengue (DBD). Kemarin (7/11), Dinas Kesehatan Kota Batu langsung melakukan fogging atau pengasapan di kompleks perumahan tersebut.
Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL), Kartika, mengatakan pihaknya tidak melakukan fogging secara serta merta. Namun ada indikasi dan kriteria yang dijadikan acuan melakukan fogging.
“Dan salahsatu acuannya adalah munculnya kasus DBD di sebuah titik atau kawasan pemukiman,”ujar Kartika.
Dan sebelum memutuskan untuk melaksanakan fogging, lanjut Kartika, pihanya terlebih dulu melakukan penyelidikan epitimologi. Yaitu, pemeriksaan bebas jentik dengan radius 200 meter dari tempat terindikasi DBD.
Dan tak berhenti sampai pelaksanaan epitimologi. Fogging juga baru bisa dilakukan apabila masyarakat bersangkutan menyetujui. Karena fogging juga bisa berdampak negatif, sehingga pihaknya selektif dalam penerapan metode pemberantasan nyamuk tersebut.
Kepada masyarakat, Kartika juga menyampaikan bahwa fogging hanya sekadar memutus mata rantai nyamuk dewasa. Maksudnya, meskipun telah dilakukan fogging, penanggulangan DBD juga harus melalui Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
“Jadi kalau tidak ada indikasi, fogging hanya berdampak pada pencemaran saja,” tambah Kartika.
Dan dalam pelaksanaan fogging kemarin, Dinkes telah menerima adanya laporan kasus DBD, dimana korban mengalami demam tinggi dan akhirnya meninggal dunia walapun telah dirawat di Rumah Sakit. Dan sesuai Standar Operasi Prosedur (SOP), Dinkes langsung melaksanaan foggong.
Diketahui, untuk tahun ini fogging di Kota Batu baru dilangsungkan dua kali. Pertama di Desa Pendem pada awal tahun lalu, dan kedua dilaksanakan kemarin di Kelurahan Sisir. [nas]
