10 Jembatan Rusak Dibangun Jalan Darurat

Jembatan Nguren di Desa Ketandan Kecamatan Dagangan Kabupaten Madiun runtuh akibat bencana banjir bandang bulan Februari 2015 lalu, hingga sekarang belum ada  perbaikan atau dibuatkan jembatan darurat. Madiun. [sudarno/bhirawa]..

Jembatan Nguren di Desa Ketandan Kecamatan Dagangan Kabupaten Madiun runtuh akibat bencana banjir bandang bulan Februari 2015 lalu, hingga sekarang belum ada perbaikan atau dibuatkan jembatan darurat. Madiun. [sudarno/bhirawa]..

Kab. Madiun, Bhirawa
Dari 11 jembatan yang rusak karena jembatan hanyut dan runtuh akibat diterjang banjir bandang sebulan lalu, tinggal jembatan di Dukuh Nguren Desa Ketandan Kecamatan Dagangan Kabupaten Madiun hingga sekarang ini belum dibangunkan jalan darurat oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Madiun.
Belum dibangunkannya jembatan darurat untuk jembatan Nguren yang runtuh, karena BPBD sudah telanjur melaporkan kejadian bencana banjir bandang ke Gubernur Jatim pada 11 Maret 2015, selang beberapa hari kemudian baru terjadi musibah runtuhnya jembatan Nguren di Desa Ketandan tersebut.
“Jadi dalam hal ini BPBD sudah melaporkan musibah bencana banjir bandang ke Bupati Madiun selanjutnya diteruskan ke Gubernur Jatim pada 11 Maret 2015, kemudain baru terjadi musibah jembatan Nguren runtuh. Karena itu, harap dimaklumkan pembuatan jembatan darurat untuk jembatan Nguren sekarang ini belum dibangunkan atau dibuatkan,” kata Edi Hariyanto, SH. M.Si, Kepala BPBD Kabupaten Madiun kepada Bhirawa Senin (16/3).
Menurut, Edi Hariyanto, sudah dibangunkannya jembatan darurat  oleh BPBD bersama dinas terkait untuk kelancaran transfortasi warga setempat sebagai pengganti pembangunan jembatan yang permanen yang dimungkinkan baru akan dibangun pada awal tahun 2016 mendatang.
“Karena kalau pada tahun anggaran 2015 Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) nya sudah didok alias sudah disahkan melalui sidang Paripurna DPRD Kab. Madiun beberapa waktu lalu. Untuk itu kepada warga desa yang jembatannya hanyut atau runtuh akibat bencana banjir bandang pada bulan Februari 2015 lalu harap memakluminya,” papar Edi Hariyanto Kepala BPBD Kab. Madiun memberikan alasan.
Dijelaskan oleh Edi Hariyanto, 11 jembatan rusak dan runtuh akibat bencana banjir bandang bulan Februari 2015 di wilayah Kecamatan Dagangan Kab. Madiun yakni, 1 jembatan tegir di Desa Padas, 2 jembatan hanyut di Desa Joho, 2 jembatan hanyut di Desa Segulung, 1 jembatan di Desa Ngranget, 1 jembatan di Desa Tileng, 3 jembatan  dan 4 jembatan tergerus pondasinya di Desa Ketandan.
“Ya dari 11 jembatan yang rusak dan  hanyut, 10 jembatan sudah dibuatkan jembatan darurat untuk memudahkan kelancaran transfortasi bagi warga setempat. Sebab, kalau dibangun jembatan secara permanen sementara ini jelas tidak memungkinkan. Tetapi yang jelas, kalau jembatan rusak itu dibangun pada tahun 2016 masih memungkinkan,” papar Edi Hariyanto.
Ditanya langkah apa yang dilakukan BPBD Kab. Madiun perihal pasca bencana banjir bandang di Kecamatan Dagangan Kab. Madiun sebulan lalu. Spontan Edi Hariyanto Kepala BPBD Kab. Madiun, mengatakan, setelah terjadi bencana banjir bandang di wilayah Kecamatan Daganganh, pihaknya bersama dinas terkait telah melakukan pendataan, mendirikan posko dan memberikan bantuan  berbagai macam kepada warga korban bencana banjir bandang tersebut.
Karena itu lanjut dia, perihal bencana banjir bandang di Dagangan Kab. Madiun itu, pihak  setelah melapor ke Bupati Madiun dilanjut ke Gubernur Jatim pada 11 Maret 2015 lalu. Sehingga dalam hal ini (banjir bandang di Kecamatan Dagangan Kab. Madiun) Pemprov Jatim telah memberikan bantuan sembako.
Di samping itu, kami (BPBD Kab. Madiun. Red) akan mengajukan proposal perihal musibah banjir bandang di wilayah Kecamatan Dagangan Kab. Madiun kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana  (BNPB) Pusat untuk pengajuan bantuan dana musibah banjir bandang tersebut.
“Yang jelas, kalau ada anggapan kerusakan jalan dan jembatan serta bangunan rusak lainnya, secara teknis yang menangi pelaksanaan pembangunannya jelas, dari DPU Bina Marga dan Cipta Karya Kab. Madiun. Kecuali kalau dari BNPB Pusat anggaran bantuan dananya melalui BPBD Kab. Madiun lain lagi ceritanya. Meski demikian, pelaksana teknisnya tetap saja DPU Bina Marga dan Cipta Karya,” pungkas Edi Hariyanto menjelaskan. [dar]

Tags: