10 Ribu Guru Ngaji Dapat Tambahan Transport

Kepala Dindik Surabaya Dr Ikhsan menyampaikan sosialisasi kenaikan transport guru ngaji dan kelas minggu di  Convention Hall Jalan Arif Rahman Hakim Surabaya, Rabu (20/4). [adit hananta utama]

Kepala Dindik Surabaya Dr Ikhsan menyampaikan sosialisasi kenaikan transport guru ngaji dan kelas minggu di Convention Hall Jalan Arif Rahman Hakim Surabaya, Rabu (20/4). [adit hananta utama]

Dindik Surabaya, Bhirawa
Para guru ngaji di Kota Pahlawan bisa bergembira setelah mendengar kabar terbaru dari Dinas Pendidikan (Dindik) Surabaya ini. Sebab,  mereka akan mendapat tambahan uang transport yang semula hanya diberikan Rp 100 ribu per orang menjadi Rp 250 ribu per orang.
Kepala Dindik Surabaya Dr Ikhsan mengungkapkan, tahun ini guru ngaji penerima transport tercatat sebanyak 10.751 orang. Selain itu, ada pula guru sekolah minggu agama Kristen sebanyak 938 orang, guru sekolah minggu agama Katolik 237 orang dan 74 guru agama Budha. “Jadi totalnya sebanyak 12.000 guru yang mendapatkan kenaikan tunjangan transport,” tutur Ikhsan saat sosialisasi transport guru ngaji dan guru sekolah minggu di Convention Hall Jl Arif Rahman Hakim Surabaya, Rabu (20/4).
Untuk memenuhi kenaikan transport guru ngaji ini, Dindik Surabaya telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 36 miliar.  Ikhsan menambahkan, pembayaran akan ditransfer langsung ke rekening lembaga. Kendati demikian, lembaga tetap harus memenuhi kualifikasi yang ada. Antara lain Taman Pendidikan Quran (TPQ) dan kelas minggu yang sudah mempunyai Nomor Induk dari Kemenag Surabaya. Selain itu, jumlah peserta didik setiap lembaga minimal 10 anak untuk satu guru.
Verifikasi lembaga, pendidik, dan murid akan dilakukan Kementerian Agama sesuai data yang diusulkan. Selanjutnya, Kemenag Surabaya mengusulkan data penerima transport yang sudah terverifikasi ke Dindik Surabaya. “Uangnya tidak ada di Dindik ataupun di Kemenag melainkan ada di Kasda, maka jika terjadi kelebihan akan dikembalikan ke Kasda” tandas Ikhsan.
Sementara itu, Ketua Komisi D DPRD Kota Surabaya Agustina Poliana menuturkan, guru ngaji ataupun guru sekolah minggu memiliki peranan penting dalam membangun akhlak para generasi muda, oleh karena itu pembangunan sebuah karakter membutuhkan adanya perjuangan serta kerja keras dari semua pihak.
Dalam kesempatan ini, Pdt Albert perwakilan para guru sekolah minggu mengungkapkan suasana kondusif dan damai di Surabaya telah tercipta dengan bagus. Menurutnya, perhatian pemerintah menjadi salah satu kunci utama dalam menyatukan keberagaman. Pria kelahiran, Poso Sulawesi tersebut mengaku kondisi seperti ini jarang ia jumpai di daerah asalnya.  “Saat ini musuh yang paling besar ialah kerusakan moral, oleh karena itu tugas kita bersama dalam menjaganya,” katanya.
Sementara itu, Kepala Kemanag Kota Surabaya Moh Bakri menghimbau, pendirian TPQ di suatu wilayah harus melihat kondisi yang ada. Apa sudah ada lembaga atau belum? Jika sudah ada, pihaknya menyarankan agar tidak mendirikan lembaga dalam suatu wilayah yang sama. Bakri berharap, untuk meningkatkan mutu pendidik dan peserta didik, setiap kecamatan harusnya telah terbentuk forum komunikasi TPQ. [tam]

Tags: